Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1343: Perusahaan Minyak Rusia Jual Aset Luar Negeri usai Kena Sanksi AS
Terbaru, perusahaan minyak raksasa Rusia, Lukoil, mengumumkan akan menjual seluruh asetnya di luar negeri akibat sanksi AS.
“Logistik sulit, tapi kita harus terus menghancurkan penjajah,” kata Zelenskyy dalam pernyataannya pada Minggu.
Lukoil Jual Aset Luar Negeri Usai Kena Sanksi AS
Perusahaan minyak raksasa Rusia, Lukoil, mengumumkan akan menjual seluruh asetnya di luar negeri akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Proses penawaran telah dimulai, kata perusahaan tersebut dalam pernyataan resminya.
Lukoil dan Rosneft sebelumnya masuk dalam daftar sanksi yang membekukan aset mereka di AS dan melarang entitas Amerika melakukan bisnis dengan mereka.
Kedua perusahaan menyumbang sekitar 55 persen dari total produksi minyak Rusia.
Baca juga: Alasan Trump Tak Beri Tomahawk ke Ukraina, Butuh Latihan Khusus dan Lama
Washington memberi waktu satu bulan bagi perusahaan yang masih bekerja sama dengan entitas Rusia untuk memutus hubungan atau menghadapi sanksi sekunder, termasuk pemblokiran akses ke bank, perusahaan pengiriman, dan asuransi.
Norwegia Waspadai Radiasi Usai Rusia Uji Rudal Nuklir
Pemerintah Norwegia tengah memantau potensi kontaminasi radioaktif setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik.
Rudal tersebut diklaim menggunakan inti radioaktif untuk menghasilkan tenaga dorong, berbeda dari bahan bakar roket biasa.
Namun, sistem ini berisiko menyebabkan aliran radiasi berbahaya jika material nuklir terpapar udara.
Pada 2019, kecelakaan uji coba rudal Burevestnik menewaskan lima ilmuwan di Rusia.
Otoritas Keselamatan Radiasi dan Nuklir Norwegia menyebut belum ada peningkatan kadar radiasi yang terdeteksi sejauh ini, menurut laporan Barents Observer.
Presiden AS Donald Trump menilai uji coba tersebut “tidak tepat”.
Kenya Minta Rusia Bebaskan Warga yang Direkrut Jadi Tentara Bayaran
Menteri Luar Negeri Kenya, Musalia Mudavadi, mengatakan sejumlah warga Kenya telah dipancing oleh perekrut “korup dan kejam” untuk bertempur bagi Rusia di Ukraina.
Beberapa di antara mereka kini ditahan di kamp militer di seluruh Rusia.
Kementerian Luar Negeri Kenya mengaku telah mengadakan pertemuan penting dengan pejabat Rusia bulan lalu untuk membahas pembebasan dan repatriasi mereka.
Baca juga: Menteri Pertahanan Inggris: Negara NATO Bisa Kerahkan Pasukan ke Ukraina
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui menyatakan dukungan penuh terhadap perang Rusia di Ukraina saat bertemu Vladimir Putin di Kremlin.
Menurut penilaian Korea Selatan, Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara ke Rusia serta pasokan artileri dan rudal balistik untuk membantu Moskow.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.