Rabu, 5 November 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Melunakkan Sikap Terhadap China, Potong Tarif Impor 10 Persen Setelah Jumpa Xi Jinping

Trump dan Xi sepakat longgarkan perang dagang. AS potong tarif impor China 10 persen, Beijing hentikan fentanil dan buka ekspor logam langka.

Tangkap layar Youtube White House Archived
TRUMP XI JINPING - Tangkap layar Youtube White House Archived saat pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping. Trump dan Xi sepakat longgarkan perang dagang. AS potong tarif impor China 10 persen, Beijing hentikan fentanil dan buka ekspor logam langka. 

Ringkasan Berita:
  • Trump melunak terhadap China dengan menurunkan tarif impor sebesar 10 persen menjadi 47 persen setelah menggelar pertemuan singkat di Korea Selatan. 
  • Kedua negara sepakat menunda pembatasan ekspor mineral penting untuk chip dan AI.
  • Pasar global menyambut positif kesepakatan tersebut, dengan saham AS dan Asia naik tajam. Namun, pengamat menilai kesepakatan ini hanya stabilisasi sementara, karena persaingan ekonomi dan teknologi antara AS–China masih berlanjut.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan langkah mengejutkan usai gelar pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025).

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan tarif barang-barang asal China akan dikurangi 10 persen menjadi 47 persen dari sebelumnya 57 persen.

Trump menjelaskan, keputusan menurunkan tarif diambil setelah China berkomitmen menghentikan peredaran fentanil ke Amerika Serikat.

Menurutnya, langkah itu adalah bagian dari kesepakatan baru yang juga mencakup bidang pertanian, energi, dan teknologi yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dagang setelah bertahun-tahun diwarnai ketegangan perang tarif.

Dalam pembicaraan yang berlangsung sekitar satu jam 45 menit, kedua pemimpin juga sepakat menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang dari China ke AS untuk produksi chip komputer, sistem kecerdasan buatan, dan peralatan militer.

Lebih lanjut Trump mengungkap rencana kerja sama di bidang teknologi, termasuk kemungkinan ekspor cip komputer canggih dari perusahaan Amerika seperti Nvidia ke China.

Sebagai imbalannya, China akan bertindak tegas menghentikan fentanyl, narkotika yang kini menyebar luas di AS.

China juga akan melanjutkan pembelian kedelai Amerika dan produk pertanian lainnya.

Trump menjelaskan, keputusan menurunkan tarif diambil setelah China berkomitmen menghentikan peredaran fentanil ke Amerika Serikat.

Menurutnya, langkah itu adalah bagian dari kesepakatan baru yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dagang setelah bertahun-tahun diwarnai ketegangan perang tarif.

“Pertemuan ini luar biasa, saya beri nilai 12 dari 10,” kata Trump di atas pesawat kepresidenan Air Force One setelah pertemuan yang berlangsung hampir dua jam.

Baca juga: Akhiri Perang Dagang, AS-China Sepakat Gelar Perundingan di Korea Selatan

Investor Bernapas Lega

Meski kerjasama antara AS dan China belum menandai akhir dari perang dagang, langkah ini menunjukkan bahwa kedua negara raksasa itu masih membuka pintu bagi diplomasi dan kerja sama.

Bagi investor global, kabar ini disambut dengan lega. Pasar saham di Amerika Serikat dan Asia naik tajam setelah pengumuman penurunan tarif.

Para pelaku usaha menilai kesepakatan ini sebagai peluang untuk mengembalikan stabilitas rantai pasokan dan mengurangi risiko inflasi yang sempat melonjak akibat perang dagang.

Meski demikian, para analis tetap berhati-hati. Craig Singleton, Direktur Senior Program Tiongkok di Foundation for Defense of Democracies, menilai bahwa kesepakatan ini lebih merupakan “stabilisasi jangka pendek yang dikemas sebagai kemajuan strategis.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved