Kebrutalan RSF Bantai Rakyat Sudan Dapat Kecaman Dunia, 1.500 Orang Dilaporkan Tewas
Kebrutalan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Kota El-Fasher, Sudan barat mendapat kecaman dari dunia. Sebanyak 1.500 orang dilaporkan tewas.
"Kita tidak bisa mendengar jeritan itu, tetapi — saat kita duduk di sini hari ini — kengerian itu terus berlanjut," lanjutnya.
Setelah berhasil menguasai benteng utama terakhir SAF di Darfur, pejuang RSF dilaporkan bergerak dari rumah ke rumah, memicu eksekusi massal terhadap warga sipil.
Di Rumah Sakit Bersalin Saudi, hampir 500 pasien dan pendamping mereka dilaporkan tewas.
Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika, Martha Pobee, menilai kejatuhan El-Fasher sebagai "pergeseran signifikan dalam dinamika keamanan," memperingatkan implikasi yang "mendalam" bagi Sudan dan kawasan yang lebih luas.
Pertempuran kini telah meluas, dengan serangan drone oleh RSF dan SAF dilaporkan menghantam target-target baru di Kordofan, Blue Nile, Sudan Selatan, Darfur Barat, dan Khartoum.
"Risiko kekejaman massal, kekerasan yang ditargetkan secara etnis, dan pelanggaran lebih lanjut terhadap hukum humaniter internasional, termasuk kekerasan seksual, tetap sangat tinggi," ujar Pobee kepada Dewan Keamanan.
Ia menekankan tidak ada jalur aman bagi warga sipil untuk meninggalkan kota.
(Tribunnews.com/Whiesa)
| Israel dalam Negosiasi untuk Mengusir Warga Gaza ke Sudan Selatan |
|
|---|
| Sudan di Ambang Kehancuran: Kelaparan di Tengah Perang, Wabah Kolera Mulai Merajalela |
|
|---|
| 10 Negara Paling Berbahaya di Dunia: Yaman dalam Krisis Kemanusiaan, Rasa Aman Warga Israel Menurun |
|
|---|
| 10 Negara Tertua dan Termuda di Dunia: Iran Berdiri Tahun 2600 SM, Sudan Selatan Didirikan pada 2011 |
|
|---|
| Indonesia dan Sudan Teken MOU, Jajaki Pasar Obat Halal di Afrika |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.