Sabtu, 8 November 2025

Badan Geologi AS: Rentetan Gempa Bumi Landa Pantai Indonesia dalam 24 Jam Terakhir, Apa Artinya?

Rentetan gempa bumi di Indonesia terjadi setelah peningkatan aktivitas seismik global, termasuk di Kamchatka Rusia

Newsweek/USGS/Esri
PUSAT GEMPA - Peta menunjukkan episentrum empat gempa bumi yang melanda Indonesia dalam 24 jam terakhir pada 5 November 2025. 

Area ini dapat menghasilkan gempa megathrust dan tsunami yang dahsyat.

Sesar geser dan sesar transformasi juga berkontribusi terhadap profil risiko seismik.

"Kondisi geologis Indonesia menyebabkan gempa bumi sedang dan kuat sering terjadi, dan wilayah ini termasuk yang paling aktif di dunia, sebagaimana ditunjukkan oleh sejarah seismik selama beberapa dekade dan guncangan serupa baru-baru ini di wilayah tersebut," kata laporan NW.

Rentetan gempa bumi di Indonesia terjadi setelah peningkatan aktivitas seismik global, dengan kejadian serupa baru-baru ini dilaporkan di Karibia, Afghanistan, dan Semenanjung Kamchatka di Rusia.

Baca juga: 11 Rangkaian Gempa Bumi Guncang Pantai Rusia: Gelombang 5 Meter, Seismik Aktif Cincin Api Pasifik

Dua puluh dua gempa bumi tercatat di wilayah Kamchatka dalam satu hari pada awal November 2025, menunjukkan potensi terjadinya gempa susulan di zona-zona yang sangat aktif.

Rangkaian genpa ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan berkelanjutan di tempat-tempat seperti Indonesia, di mana garis pantai dan infrastruktur yang padat penduduk berada dalam jangkauan bahaya tektonik besar.

Meskipun gempa-gempa terbaru di Indonesia tidak menimbulkan peringatan tsunami, kejadian-kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa gempa bumi lepas pantai serupa dapat memicu gelombang yang merusak.

Kesiapsiagaan, seperti penerapan sistem peringatan dini dan simulasi masyarakat, tetap menjadi prioritas utama untuk mengurangi korban jiwa—terutama di masyarakat yang rawan tsunami.

Kutipan Pernyataan

Situs web Pusat Gempa Bumi USGS : "Busur vulkanik dan palung samudra yang sebagian mengelilingi Cekungan Pasifik membentuk apa yang disebut Cincin Api, zona gempa bumi dan letusan gunung berapi yang sering terjadi."

 Apa yang Terjadi Selanjutnya

Pemantauan seismik di Indonesia akan terus berlanjut, karena gempa susulan dan kejadian tambahan masih mungkin terjadi setelah serangkaian gempa besar.

Lembaga-lembaga lokal dan internasional diharapkan untuk menilai potensi dampak terhadap infrastruktur dan bersiap menghadapi kemungkinan peringatan tsunami.

Pembaruan dari USGS dan badan seismologi lokal Indonesia diantisipasi saat informasi disempurnakan dan data baru dirilis.

 

 

(oln/nw/*)

 

 

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved