Update Proyek Jet Tempur KF-21 Korea Selatan-Indonesia, Boramae Masuki Jalur Produksi
KF-21 Boramae adalah proyek pesawat tempur hasil kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia.
Korea Selatan juga menghadapi tantangan teknologi baru lainnya dengan program KF-21.
Pemerintah AS menolak permintaan Seoul pada tahun 2015 untuk mentransfer empat teknologi utama, yang memaksa KAI untuk mencari alternatif dalam negeri untuk radar active electronically scanned array (AESA) buatan AS; sistem pencarian dan pelacakan inframerah; sistem penargetan elektro-optik; dan pengacau perlindungan diri.
Rantai pasokan pertahanan Korea Selatan turun tangan untuk mengisi kekosongan tersebut. Hanwha Aerospace, perusahaan pertahanan terbesar Korea Selatan, menciptakan serangkaian radar pengendali tembakan berbasis AESA yang dilengkapi komponen galium nitrida. LIG Nex1, produsen rudal, avionik, dan sensor, memproduksi jammer untuk KF-21.
Keseluruhan paket tersebut telah dirakit pada pesawat produksi dalam tahap perakitan akhir, tetapi ini baru langkah awal.
Selesainya fase EMD mengantarkan program KF-21 ke tahap pengembangan lanjutan.
Para insinyur KAI kini memfokuskan diri pada sertifikasi kemampuan serangan udara-ke-darat baru, yang mencakup amunisi baru, mode fusi sensor, dan, kemungkinan, pengenalan kelas baru pesawat tempur kolaboratif (CCA) buatan Korea.
Paket lengkap persenjataan baru diperkirakan akan tiba pada awal tahun 2030-an, melengkapi kemampuan udara-ke-udara dan udara-ke-darat dari konfigurasi awal KF-21.
Sementara itu, prospek perombakan teknologi siluman KF-21 masih belum pasti.
Konsep awal KAI menyerukan konfigurasi "Blok 3", yang menampilkan ruang senjata internal, peningkatan kemampuan siluman, serta sensor dan prosesor komputer onboard yang ditingkatkan, dengan perkiraan waktu operasi di akhir tahun 2030-an atau awal tahun 2040-an.
Komitmen Prabowo
Bagaimana nasib Indonesia dalam proyek ini? Beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Jae Myung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025 di Gyeongju, Korea Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo sempat mengungkit kelanjutan kerja sama proyek pengembangan jet tempur KF-21 Boramae yang melibatkan kedua negara.
Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang telah terjalin. Salah satu fokus utama adalah pembahasan lanjutan mengenai proyek pesawat tempur bersama KF-21.
Prabowo menjelaskan, proses negosiasi terkait proyek tersebut masih terus berjalan dan melibatkan pembahasan teknis mendalam antara tim dari kedua pihak.
"Negosiasi masih berlanjut, dan tentu saja negosiasi selalu bergantung pada faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan," ujar Prabowo.
| Kabar Abroad Pemain Timnas Indonesia: Ole Romeny, Justin Hubner, Mauro Zijlstra dan Kevin Diks |
|
|---|
| Klasemen Peringkat Ketiga Terbaik Piala Dunia U17: Peluang Timnas Indonesia Semakin Menipis |
|
|---|
| Pro Kontra Wacana Gelar Pahlawan Soeharto, Pengamat Minta Sejarah Dibaca Utuh |
|
|---|
| Terkait Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto dan Gus Dur Disebut Punya Jasa Besar bagi Petani |
|
|---|
| Rivan Nurmulki Paling Senior dan Langganan Kapten Absen, Timnas Voli Indonesia Menuju SEA Games 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.