Rabu, 19 November 2025

Sepak Terjang Mantan PM Bangladesh Hasina: 15 Tahun Berkuasa, Kini Dijatuhi Hukuman Mati

Mantan PM Bangladesh, Sheikh Hasina dijatuhi hukuman mati in absentia atas perintah penggunaan kekuatan mematikan terhadap demonstrasi mahasiswa 2024.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube CNBC-TV18
HASINA DIHUKUM MATI - Tangkap layar YouTube CNBC-TV18, menampilkan mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina dalam sebuah wawancara. Hasina dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Dhaka karena memerintahkan penggunaan kekuatan mematikan terhadap para demonstran. 

Setelah lulus dari Universitas Dhaka dengan gelar sastra Bengali pada 1973, ia mendapat pengalaman politik sebagai penghubung antara ayahnya dan kelompok mahasiswa.

Ia kembali ke Bangladesh pada 1981 dan terpilih sebagai ketua Liga Awami, partai politik tertua di negara tersebut.

Hasina kemudian bergabung dengan rival politiknya, Khaleda Zia dari Partai Nasionalis Bangladesh, dalam gerakan prodemokrasi yang menggulingkan penguasa militer Hossain Mohammad Ershad pada 1990.

Namun, aliansi itu hanya bertahan singkat, dan rivalitas keduanya mendominasi politik Bangladesh selama beberapa dekade.

Hasina pertama kali menjabat sebagai perdana menteri pada 1996 selama lima tahun, kemudian kembali berkuasa pada 2009 dan tidak pernah kehilangan kekuasaan hingga lengser pada 2025.

Kejatuhan Hasina

Menurut para kritikus, Hasina semakin otoriter dari waktu ke waktu.

Pemerintahannya ditandai penangkapan massal oposisi dan aktivis, penghilangan paksa, dan eksekusi di luar hukum.

Kelompok HAM memperingatkan risiko pemerintahan satu partai di bawah Liga Awami.

Hasina menyebut, era kepemimpinannya sebagai masa stabilitas dan pembangunan, dan menilai bahwa pemerintahan kuat dibutuhkan untuk menjaga kemajuan Bangladesh.

Rivalnya, Khaleda Zia, dipenjara pada 2018 atas tuduhan korupsi yang disebut partainya sebagai rekayasa politik.

Khaleda Zia dibebaskan setelah Hasina digulingkan.

Kedua tokoh tersebut, saling menuduh mencoba merusak demokrasi yang masih rapuh di Bangladesh.

Baca juga: Muhammad Yunus: Mantan PM Hasina "Hancurkan Institusi dan Ekonomi Bangladesh"

Perekonomian Bangladesh yang sebelumnya tumbuh pesat, melambat tajam sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 yang memicu kenaikan harga energi dan pangan, memaksa pemerintah meminta pinjaman IMF senilai 4,7 miliar dolar AS pada 2024.

Bangladesh setelah Hasina Melarikan Diri

Pada Agustus tahun lalu, Hasina melarikan diri bersama saudara perempuannya menggunakan helikopter militer.

Massa kemudian menyerbu kediaman resminya dan menjarah furnitur serta barang-barang mewah di dalamnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved