Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Bangun Kekuatan Udara Baru: Borong 100 Jet Rafale, Dinilai Jadi Titik Balik Lawan Rusia
Ukraina membeli 100 jet Rafale, sistem pertahanan udara, dan drone dari Prancis untuk memperkuat keamanan jangka panjangnya.
Ringkasan Berita:
- Ukraina meneken surat minat membeli hingga 100 jet Rafale, radar, dan sistem pertahanan SAMP/T dari Prancis dalam 10 tahun ke depan.
- Zelensky menyebutnya “kesepakatan bersejarah” untuk menutup kesenjangan udara dengan Rusia.
- Rafale dinilai dapat menjadi game changer berkat kemampuan multiperan dan rudal jarak jauhnya.
- Paket ini bagian dari modernisasi besar Kyiv, meski pendanaan masih dibahas, termasuk opsi memakai aset Rusia yang dibekukan.
TRIBUNNEWS.COM - Kesepakatan pembelian hingga 100 jet tempur Rafale dari Prancis menjadi peningkatan terbesar bagi kekuatan udara Ukraina sejak perang dimulai pada 2022.
Kyiv menyebut langkah ini sebagai fondasi baru untuk menahan dominasi udara Rusia dan memperkuat pertahanan jangka panjang.
The Guardian melaporkan dokumen pernyataan minat itu ditandatangani pada Senin (17/11/2025), saat Presiden Volodymyr Zelensky bertemu Presiden Emmanuel Macron di Istana Elysée, Paris.
Langkah Strategis untuk Menutup Kesenjangan Udara
Zelensky menyebut kesepakatan itu sebagai “kesepakatan bersejarah” yang akan membentuk ulang postur pertahanan negara.
Rafale dianggap sebagai jet multiperan generasi modern yang dapat mengisi celah kritis kemampuan udara Ukraina, yang selama perang sangat bergantung pada jet era Soviet seperti MiG-29 dan Su-27.
Dalam konferensi pers bersama, Zelensky mengatakan paket ini mencakup 100 jet Rafale, radar canggih, serta delapan sistem pertahanan udara SAMP/T, masing-masing dengan enam peluncur.
“Ini adalah perjanjian strategis yang berlaku selama 10 tahun mulai tahun depan,” ujarnya.
Efek Pertempuran: Rafale Jadi Game Changer?
Rafale dikenal mampu menjalankan kombinasi misi jarak jauh, pengeboman presisi, dan pertempuran udara dalam satu platform.
Jet ini dapat membawa rudal jarak jauh seperti Meteor, yang mampu menyerang target hingga lebih dari 100 kilometer—kemampuan yang menjadi ancaman signifikan bagi pesawat Rusia.
Prancis sebelumnya telah mengirim jet Mirage kepada Ukraina, namun Rafale memberi kelas kemampuan yang jauh lebih tinggi.
Harga per unit Rafale diperkirakan melebihi 100 juta dolar AS, dengan lebih dari 230 pesanan aktif dari berbagai negara.
Baca juga: Ukraina Akan Beli 100 Jet Tempur Rafale dari Prancis, Ini 3 Keuntungannya
Menurut Macron, produksi Rafale dapat dipercepat tanpa mengganggu pesanan negara lain.
Pelatihan pilot diperkirakan membutuhkan minimal tiga tahun, menurut pejabat Prancis.
Bagian dari Rangkaian Modernisasi Besar
Kunjungan Zelensky ke Paris merupakan yang kesembilan sejak invasi Rusia.
Upaya ini dilakukan menjelang musim dingin ketika pasukan Rusia kembali menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Kesepakatan Rafale menjadi bagian dari modernisasi pertahanan udara dan kekuatan tempur Kyiv yang sebelumnya juga mencakup rencana pembelian 100–150 jet Gripen dari Swedia, serta kedatangan F-16 dan Mirage dari mitra Barat.
“Kami sedang membangun armada yang sangat serius untuk Ukraina,” kata Zelensky, menekankan bahwa pilot Mirage akan lebih mudah beradaptasi dengan Rafale.
Pendanaan dan Koalisi Internasional
Sebelum konferensi pers, Macron dan Zelensky mengunjungi markas “koalisi yang bersedia”, kelompok lebih dari 30 negara yang disiapkan untuk mengawasi gencatan senjata jika kelak tercapai.
Masalah pendanaan masih menjadi pertanyaan besar.
CNN melaporkan bahwa Uni Eropa sedang menilai kemungkinan penggunaan aset Rusia yang dibekukan sebagai salah satu opsi pembiayaan.
Zelensky juga menyebut adanya peluang produksi bersama jet Rafale di masa mendatang.
Setelah agenda di Paris, Zelensky dijadwalkan bertolak ke Spanyol pada Selasa (18/11/2025) setelah sebelumnya menandatangani perjanjian pasokan LNG AS di Yunani.
Spesifikasi Jet Tempur Rafale
Dilansir Dassault Aviation, Dassault Rafale adalah jet tempur multirole generasi 4.5 buatan Prancis yang dirancang untuk menangani berbagai misi hanya dengan satu platform
Rafale dikembangkan untuk bisa menjalankan misi superioritas udara, serangan ke darat, serangan maritim, pengintaian taktis, hingga serangan nuklir untuk kebutuhan Angkatan Udara Prancis.
Inilah spesifikasi lengkap jet tempur Rafale:
Baca juga: India Pensiunkan Peti Mati Terbang Rusia MiG-21, Ganti dengan Jet Tempur Tejas dan Rafale
Dimensi dan Bobot
Pesawat ini memiliki panjang sekitar 15,27 meter dengan rentang sayap 10,90 meter dan tinggi 5,34 meter.
Dassault Aviation menjelaskan bahwa berat kosong Rafale berada di kisaran 10 ton, sedangkan berat maksimum saat lepas landas (MTOW) bisa mencapai 24,5 ton.
Ini memberinya fleksibilitas untuk membawa bahan bakar dan persenjataan lebih banyak dalam misi jarak jauh.
Mesin dan Performa
Menurut Airforce-Technology.com, Rafale ditenagai oleh dua mesin turbofan Snecma M88-2 yang dirancang kompak, tapi bertenaga tinggi.
Masing-masing mesin menghasilkan daya dorong sekitar 50 kiloNewton saat normal dan bisa mencapai 75 kiloNewton dengan afterburner.
Dengan konfigurasi ini, Rafale mampu terbang pada kecepatan maksimum Mach 1.8 atau sekitar 1912 kilometer/jam di ketinggian.
Radius tempur operasionalnya lebih dari 1850 kilometer dengan penggunaan tangki bahan bakar eksternal, yang membuatnya cocok untuk misi jarak jauh tanpa perlu pengisian bahan bakar udara.
Avionik dan Sistem Elektronik
Janes menuliskan bahwa salah satu keunggulan Rafale terletak pada sistem avioniknya yang canggih.
Jet ini menggunakan radar Thales RBE2 AESA (Active Electronically Scanned Array), generasi modern yang mampu mendeteksi dan melacak banyak sasaran secara simultan, termasuk objek berukuran kecil pada jarak jauh.
Untuk perlindungan diri, Rafale dilengkapi sistem peperangan elektronik SPECTRA.
Sistem ini mampu mendeteksi ancaman, melakukan jamming, membingungkan radar musuh, hingga meluncurkan flare atau chaff secara otomatis untuk menghindari rudal.
Dassault Aviation juga menyebut cockpit Rafale sudah mengusung konsep glass cockpit dengan wide-angle head-up display (HUD), layar sentuh multifungsi, serta opsi Helmet Mounted Display (HMD) yang meningkatkan kesadaran situasional pilot.
Persenjataan dan Payload
The National Interest melaporkan Rafale memiliki 14 titik gantungan (hardpoints) pada varian Angkatan Udara, yang bisa membawa hingga 9,5 ton muatan.
Persenjataan yang dapat dibawa sangat bervariasi:
- Rudal udara-ke-udara jarak jauh MBDA Meteor dengan kemampuan beyond-visual-range (BVR)
- Rudal MICA IR/EM untuk pertarungan jarak dekat dan menengah
- Rudal jelajah SCALP EG yang dirancang untuk serangan presisi jarak jauh
- Rudal anti-kapal AM39 Exocet untuk misi maritim
- Bom pintar AASM Hammer untuk serangan ke darat yang presisi
- Meriam internal 30 mm GIAT 30 dengan kecepatan tembak tinggi untuk dogfight jarak dekat
Dassault Aviation menekankan bahwa konfigurasi ini memungkinkan Rafale beradaptasi pada berbagai jenis misi dengan cepat, tanpa perlu berganti platform.
Multirole Sejati
Menurut Dassault Aviation, Rafale memang dirancang agar benar-benar multirole.
Satu pesawat bisa diatur untuk dominasi udara, serangan darat presisi, serangan maritim, pengintaian taktis, bahkan misi nuklir.
Kemampuan untuk mengganti peran hanya lewat perubahan konfigurasi senjata membuat Rafale sangat fleksibel, cocok untuk angkatan udara yang ingin memaksimalkan efisiensi armadanya.
Dengan desain aerodinamis, avionik modern, sistem peperangan elektronik mutakhir, serta kemampuan membawa berbagai persenjataan canggih, Rafale diakui sebagai salah satu jet tempur generasi 4.5 terbaik di dunia.
Tidak heran Indonesia tertarik mempertimbangkan pembelian tambahan 24 unit Rafale buatan Prancis ini untuk memperkuat kemampuan tempur udaranya ke depan.
Jet Tempur Rafale
Dimensi dan Bobot
- Panjang: 15,27 m
- Rentang sayap: 10,90 m
- Tinggi: 5,34 m
- Berat kosong: ~10 ton
- Maximum Take-Off Weight (MTOW): ~24,5 ton
Mesin
- 2 × Snecma M88-2 turbofan engines
- Thrust masing-masing: ~50 kN dry / ~75 kN dengan afterburner
- Kecepatan maksimum: Mach 1.8 (~1912 km/jam pada ketinggian)
- Radius tempur: >1850 km (dengan tangki tambahan)
Avionik & Sistem
- Radar: Thales RBE2 AESA (Active Electronically Scanned Array)
- Electronic Warfare Suite: SPECTRA (self-protection system, jamming, threat detection)
- Cockpit: Glass cockpit dengan wide-angle HUD, touch-screen display, dan Helmet Mounted Display (HMD) opsional
- Sensor Fusion: Mampu mengintegrasikan data dari radar, infrared search and track (IRST), dan datalink
Kemampuan Persenjataan
- Kapasitas hardpoint: 14 (versi darat) / 13 (versi carrier)
- Payload maksimum: 9,5 ton
- Senjata udara-ke-udara: MBDA Meteor, MICA IR/EM
- Senjata udara-ke-darat: AASM Hammer, SCALP EG cruise missile
- Senjata anti-kapal: Exocet AM39
- Internal cannon: 30 mm GIAT 30 revolver cannon
Baca juga: Pilot TNI AU Sukses Terbangkan Rafale di Prancis, Indonesia Siap Operasikan 42 Jet Tempur Baru
Multirole Capabilities
- Air superiority/interception
- Precision ground attack
- Maritime strike
- Reconnaissance
- Nuclear deterrence (khusus varian Prancis)
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.363: Rusia Maju di Zaporizhzhia, Ukraina Gempur Balik |
|---|
| Pasukan Rusia di Atas Angin: Rebut 2 Desa Lagi di Ukraina Selatan, Kepung Kota Vital Ukraina Timur |
|---|
| Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.361: Rusia Genjot Bom Luncur, Ukraina Mulai Produksi Drone Pencegat |
|---|
| Pesawat Penjaga Pantai AS Terbang di Atas Kapal Militer Rusia di Perairan Hawaii, Pancingan Perang? |
|---|
| Presiden Ukraina: Rusia Menyiapkan Perang Besar Paling Cepat 2029, NATO Masih Gelagapan |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.