Kamis, 20 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kebal Sanksi Barat, Rusia Mau Ekspor Jet Siluman Su-57: Serangan Ukraina Belum Mempan

Ukraina telah mencoba menghambat produksi Rusia dengan melakukan serangan lintas batas secara berkala terhadap pabrik-pabrik militer, tapi tak manjur

national interest
EKSPOR KET SILUMAN - Jet tempur Su-57 generasi kelima Rusia. Di tengah kebutuhan mereka dalam perang melawan Ukraina, Rusia masih bisa mengekspor jet meski diadang sanksi Barat. 

Kebal Sanksi Barat, Rusia Mau Ekspor Jet Siluman Su-57: Serangan Ukraina Belum Mempan

Ringkasan Berita:
  • UAC Rusia mengatakan pihaknya baru saja mengirimkan dua model ekspor pesawat tempur Su-57 ke pembeli asing.
  • Jet generasi kelima dimaksudkan untuk menyaingi F-35 dan F-22, tetapi Rusia memiliki jumlah yang terbatas.
  • Pengumuman itu muncul saat Barat telah mencoba membatasi pangkalan industri militer Rusia selama bertahun-tahun.

 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengatakan pihaknya akan mengirimkan jet siluman generasi kelima, Su-57, pesaing jet siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS), kepada pembeli asing di tengah perang atrisi dan invasi Moskow ke Ukraina.

Produsen pesawat utama Rusia, United Aircraft Corporation (UAC) pada Senin (17/11/2025) mengatakan  bahwa mereka telah mengirimkan dua pesawat tempur Su-57 ke pembeli asing.

Baca juga: Iran Terima Lisensi Rusia untuk Produksi Sendiri Jet Tempur Canggih Su-30 dan Su-35 di Dalam Negeri 

"Transfer ini menandai pertama kalinya jet generasi kelima tersebut dikirim ke militer negara lain," tulis laporan BI, dikutip Rabu (19/11/2025).

Vadim Badekha, CEO United Aircraft Corporation , mengatakan di Channel One, saluran TV milik negara Rusia, kalau "mitra asing" telah menerima pesawat tersebut.

"Mereka telah memulai tugas tempur dan menunjukkan kualitas terbaik mereka," kata Badekha.

"Pelanggan kami puas," tambahnya.

Badekha tidak menyebutkan siapa negara pembeli SU-57.

Eksportir senjata milik negara Rusia, Rosoboronexport, pertama kali menyatakan pada November 2024 kalau mereka telah mencapai kesepakatan dengan setidaknya satu pembeli asing untuk menjual Su-57, tetapi juga tidak menyebutkan nama negara mitranya.

Pada bulan Februari, media pemerintah Aljazair melaporkan bahwa pemerintahnya adalah salah satu pembeli tersebut, dan bahwa pilot Aljazair sedang berlatih di Rusia untuk menerbangkan Su-57.

Jet tempur generasi kelima Su-57
Jet tempur generasi kelima Su-57 (Sergei Bobylev/TASS)

Masih Kebal Sanksi Barat, Upaya Ukraina Belum Manjur

Sukhoi Su-57 adalah jet generasi kelima Rusia dan pesawat tempur paling modern yang bertugas secara resmi di angkatan udara Rusia.

Hanya AS, dengan F-35 Lightning II dan F-22 Raptor, dan China, dengan Chengdu J-20 dan Shenyang J-35, yang memproduksi secara massal pesawat tempur pada generasi yang sama, yang biasanya ditandai dengan kemampuan siluman dan digital yang canggih.

Versi ekspor pesawat tempur Rusia, Su-57E, secara luas diyakini akan menampilkan beberapa modifikasi pada avionik, elektronik, dan perangkat lunak dibandingkan dengan yang digunakan pada armada Rusia sendiri.

Meskipun Su-57 diperkirakan tersedia dalam jumlah terbatas, kemampuan Rusia untuk mengekspor pesawat tempur tersebut menunjukkan bahwa Moskow masih mampu memproduksinya dengan andal, atau setidaknya dapat menyimpan beberapa dari inventaris yang ada.

Pengamat internasional telah lama mencoba mendapatkan wawasan tentang situasi pangkalan manufaktur militer Rusia, yang telah berkembang pesat sejak invasi skala penuh ke Ukraina dimulai pada tahun 2022.

Frontelligence Insight, sebuah kelompok penelitian sumber terbuka, mengatakan pada Oktober 2024 bahwa jalur produksi Su-57 terancam oleh sanksi Barat karena menyertakan komponen seperti radar buatan Jerman.

Barat memang telah berupaya membatasi akses Moskow ke sumber daya dan komponen melalui sanksi terhadap perdagangan energi dan teknologi.

Namun, Rusia sebagian besar telah menemukan cara untuk menjaga industri perangnya tetap berjalan. 

Sementara itu, Ukraina telah mencoba menghambat produksi Rusia dengan melakukan serangan lintas batas secara berkala terhadap pabrik-pabrik militer.

Su-57 digunakan secara terbatas melawan Ukraina, karena Kremlin sangat bergantung pada pesawat generasi keempat seperti Su-27 dan Su-35, yang lebih setara dengan pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon.

Rusia diyakini telah membangun sekitar dua lusin Su-57, di mana menteri pertahanan Rusia saat itu, Sergei Shoigu, mengatakan pada tahun 2020 bahwa militer negara itu akan menerima 22 pesawat tempur canggih tersebut pada tahun 2024.

Moskow mengatakan pihaknya bermaksud memperoleh total 76 Su-57 pada tahun 2028.

Kiev mengatakan pada musim panas 2024 bahwa mereka telah merusak setidaknya satu Su-57 dalam serangan di lapangan terbang Rusia.

 

 

(oln/BI/*)
 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved