Kamis, 20 November 2025

KBRI Islamabad Bicarakan Peluang Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Pakistan

Rahmat Hindiarta Kusuma, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI di Islamabad, berharap WNI semakin mengenal Pakistan.

Penulis: Erik S
Editor: Febri Prasetyo
Tribunnews/Erik Sinaga
KBRI ISLAMABAD - Ketua Umum International Creatives Exchange (ICE) Atta UI Karim dengan Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI di Islamaad, Rahmat Hindiarta Kusuma, di Jakarta, Selasa (18/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Peluang kerja sama dengan Pakistan terhalang oleh citra keras
  • Indonesia masuk dalam top 6 mitra dagang Pakistan
  • 90 persen sawit di Pakistan diimpor dari Indonesia

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Rahmat Hindiarta Kusuma, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI di Islamabad, Pakistan, berharap warga Indonesia semakin mengenal Pakistan.

Rahmat berharap semakin banyak kerja sama yang bisa dilakukan kedua negara baik pemerintah ke pemerintah atau bisnis.

Rahmat mengatakan peluang bisnis kedua negara karena terhalang citra negatif. Padahal kata dia, citra negatif itu bisa dikikis kalau sudah saling mengenal dengan baik.

"Kalau sudah tercapai saling percaya, saling paham, memulai perluas kerja sama yang lain, ekonomi. Pengusaha Pakistan ke sini, pengusaha Indonesia ke Pakistan, nggak takut lagi," ujar Rahmat saat berbincang dengan media di Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Menurut Rahmat, Indonesia sebenarnya termasuk mitra dagang terbesar Pakistan, masuk di enam terbesar. Komoditas utama yang diimpor Pakistan adalah kelapa sawit.

"90 persen sawit atau minyak goreng di Pakistan datang dari Indonesia," beber Rahmat. 

Rahmat mengungkapkan volume perdagangan Indonesia-Pakistan belum merefleksikan yang sesungguhnya.

Oleh karena itu butuh dukungan semua pihak untuk meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara. Menurut dia, pengusaha Indonesia bisa menjajaki peluang kerja sama yang lain dengan Pakistan.

Rahmat mengatakan peluang tersebut bisa terhambat akibat kekhawatiran akibat isu keamanan. Padahal, kata dia, Pakistan adalah negara yang aman.

Pada kesempatan tersebut Rahmat mengapresiasi International Creatives Exchange (ICE) yang didirikan pengusaha karpet kelahiran Pakistan, Atta UI Karim.

Pada awal 2025, ICE meluncurkan laman yang bertujuan sebagai jendela dan penghubung informasi antara Indonesia dan Pakistan.

Baca juga: Dubes Pakistan Puji Program MBG yang Digagas Prabowo

"Tujuannya bagus karena menghubungkan masyarakat Indonesia dan Paskitan. Selama ini penting saling komunikasi, sapa. Karena dengan masyarakat saling sapa salahapaham bisa dikurangi," beber dia.

Potensi Wisata

Pada kesempatan yang sama, Atta mengatakan potensi wisata di Pakistan yang belum banyak diketahui. Atta mengatakan di sebagian wilayah Pakistan juga ada salju di musim tertentu.

Salju bisa ditemukan di Lembah Hunza, Lembah Neelum, dan resor ski Malam Jabba.

"Tapi salju itu bukan kayak es batu, kayak busa. Biasanya di bulan satu bulan dua dan bulan dua belas," kata Atta.

Atta berharap hubungan kerja sama antarnegara bisa lebih meningkat jika sudah lebih mengenal. Dia mengatakan selama ini belum ada kendala berarti yang dihadapi ICE dalam menjembatani pengusaha Indonesia dan Pakistan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved