Kamis, 14 Agustus 2025

Pekerja Ini Jadi Kelompok Paling Rentan Terinfeksi Virus Nipah

Beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah (genus Pteropus) pada beberapa negara termasuk Indone

Editor: Erik S
KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA / KKO / Science Photo Library via AFP
Ilustrasi virus Nipah - Di Indonesia hingga saat ini, belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Virus Nipah menjadi ancaman yang perlu diwaspadai.

Meski bukan penyakit baru, virus ini menular dan mengakibatkan kematian.

Bahkan di India, virus ini menjadi ancaman berulang yang selalu mencatatkan kematian.

Baca juga: Apakah virus Nipah sudah ada di Indonesia, dan perlukah kita khawatir?

Penyakit virus Nipah pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998-1999 yang berdampak hingga Singapura. 

Dari wabah tersebut, dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian (CFR: 38,41 persen).

Sejak tahun 1998 hingga saat ini, telah dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina). 

Sebagian besar kasus (48% atau 336 kasus) dan kematian (58,5% atau 238 kematian) dilaporkan di Bangladesh.

Wabah terkini dilaporkan pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023 di Bangladesh dengan 11 kasus (10 kasus konfirmasi dan 1 probable) dan 8 kematian (CFR: 73%).

Dari 11 kasus yang ditemukan, 10 kasus memiliki riwayat konsumsi date palm sap (getah kurma) dan 1 kasus merupakan kasus kontak erat (dokteryang merawat salah satu kasus)

Pada pertengahan 2021, India di wilayah Kerala telah melaporkan adanya KLB penyakit virus nipah pada 1 anak usia 12 tahun yang menyebabkan kematian. 

Pada Agustus dan September 2023, dilaporkan kembali KLB di Kerala, India sebanyak 4 kasus dengan 2 kematian (CFR:50%).


Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia hingga saat ini, belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia.

Baca juga: Tanda dan Gejala Virus Nipah Beserta Cara Pencegahannya

Akan tetapi, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah (genus Pteropus) pada beberapa negara termasuk Indonesia.

Berikut gejala dan tanda seseorang ketika terinfeksi virus Nipah dirangkum dari Kementerian Kesehatan: 

1. Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang berbeda dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) hingga ensefalitis fatal.

2. Seseorang yang terinfeksi awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan.

3. Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut. 

4. Beberapa orang pundapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran
pernapasan berat. 

5. Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.

Baca juga: Apa itu Virus Nipah, apa saja gejalanya, dan apakah akan jadi pandemi?

Lalu siapa saja yang paling berisiko terkena penyakit ini?

Kemenkes menuliskan bahwa setiap orang dari segala usia, ras, kelompok etnis, dan jenis kelamin berpotensi terpapar virus Nipah ketika memiliki potensi kontak dengan hewan atau pasien terinfeksi. 

Namun terdapat beberapa pekerjaan atau kelompok berisiko yang memungkinkan seseorang terinfeksi penyakit virus Nipah:

1. Peternak babi atau petugas pemotong babi pada area peternakan yang dekat dengan populasi kelelawar buah

2. Pengumpul nira/arean atau buah-buahan lain yang kemungkinan dikonsumsi kelelawar buah

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Virus Nipah, Ketahui Penyebab hingga Resikonya

3. Petugas kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus Nipah 

4. Tenaga laboratorium yang melakukan pengelolaan spesimen pasien terinfeksi virus Nipah
5. Keluarga atau kerabat yang merawat pasien terinfeksi virus Nipah

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan