Pemerintah Targetkan Nol Kematian Akibat DBD di 2030, Sebanyak 19 Ribu Vaksin Dengue Dibagikan
Provinsi Kalimantan Timur dipilih karena menjadi salah satu daerah endemik dengue di Indonesia dengan beban yang tinggi.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Muhammad Zulfikar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/ilustrasi-bahaya-demam-berdarah-dengue-dbd.jpg){kind=small}
lihat foto
Shutterstock
Ilustrasi bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemerintah terus berupaya memenuhi target nol kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2030.
Selain memperkuat pengumpulan dan validasi data persebaran dengue di Indonesia, diperlukan juga intervensi inovasi guna menurunkan angka kejadian dengue.
Seperti kampanye kesehatan Ayo 3M Plus dan Vaksin DBD.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht.
“Seperti yang kita ketahui, sampai saat ini, belum ada obat yang spefisik untuk menyembuhkan dengue. Kami berkomitmen untuk memerangi dengue dengan membuka akses yang luas terhadap inovasi pencegahan dengue. Dalam hal ini, kami turut menggandeng Bio Farma sebagai mitra, untuk bersama-sama melindungi lebih banyak masyarakat dari bahaya dengue," tutur dia.
Baca Juga
| Kasus DBD di Lapangan Jauh Lebih Besar daripada yang Tercatat di Data Resmi Kemenkes |
|
|---|
| Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Pemahaman Keluarga dalam Cegah DBD |
|
|---|
| Musim Hujan Tiba, Cara Pencegahan DBD pada Anak dan Dewasa Bisa Dimulai dari Rumah |
|
|---|
| Banyak Rumah Sakit Tolak Pasien DBD, Ini Kata Dirut BPJS Kesehatan |
|
|---|
| Ahli Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Influenza Rutin untuk Lindungi Anak dan Kelompok Rentan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.