Selasa, 18 November 2025

Anak Makan Banyak, Tapi Berat Badan Mandek? Dokter Ingatkan Fase Kritis Risiko Gizi Buruk 

Pemeriksaan sebulan sekali wajib dilakukan agar orang tua dapat melihat apakah kurva pertumbuhan tetap berada pada jalur yang tepat.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Chrysnha Pradipha
Fasilitator mengukur berat badan anak peserta kelas bermain bersama di Rumah Anak SIGAP Sokawera, Desa Sokawera, Cilongok, Banyumas, Selasa (19/11/2024). 

Buku KIA menyediakan panduan lengkap mengenai grafik pertumbuhan, termasuk berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. 

Pemeriksaan sebulan sekali wajib dilakukan agar orang tua dapat melihat apakah kurva pertumbuhan tetap berada pada jalur yang tepat.

Lingkungan Emosional Juga Memengaruhi Nafsu Makan

Gangguan makan pada anak tidak selalu berasal dari makanan. Lingkungan keluarga juga berperan. 

Situasi tidak kondusif, suasana tegang, atau pemberian gadget saat makan dapat mengacaukan proses belajar makan.

Menurut Dr. Laura, kondisi stres dan pola makan yang tidak mindful dapat menyebabkan anak enggan makan secara seimbang sehingga kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi.

Jika weight faltering tidak ditangani, kondisi dapat berkembang menjadi:

  • gizi kurang
  • gizi buruk
  • stunting
  • delay perkembangan motorik dan kognitif

Pemantauan secara teratur dan tindakan cepat merupakan kunci agar anak kembali ke jalur tumbuh kembang yang sehat.

(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved