Rabu, 20 Agustus 2025

Sopir Bajaj Diduga Dipalak Rokok oleh Petugas Dishub Jakarta, Pembiaran Pungli Parkir Liar Disorot

Beredar video dugaan pemalakan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di Jakarta terhadap seorang sopir bajaj. Analis kebijakan transportasi beri pandanga

Instagram @warganetjabodetabek
DUGAAN PUNGLI - Beredar video dugaan pemalakan seorang sopir bajaj yang dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di Jakarta. Video dugaan pemalakan rokok yang dilakukan petugas Dishub viral di media sosial, seperti diunggah akun @warganetjabodetabek, Sabtu (28/6/2025). 

Menurut Tigor, kejadian pemerasan dan pungli parkir liar ini bisa jadi sudah menahun dan dibiarkan oleh Dishub Jakarta.

"Hati-hati nanti akan menyusul video tandingan, di mana si sopir bajaj ditekan agar mencabut videonya dan mengaku hanya disuruh beli rokok oleh si sopir pegawai mobil derek dishub," ungkap Tigor.

Ia mengatakan, kejadian dugaan pemerasan atau pungli serupa pernah ia saksikan sendiri pada 2024. 

Saat itu pada 9 Juni 2024, Tigor mengaku sedang berolahraga pagi di daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Saya menangkap kejadian serupa dan merekamnya dalam sebuah video dan saya sudah posting di sosial media. Kejadian itu terjadi dan tertangkap kamera saya di mana seorang preman parkir liar memberi uang ke sopir mobil derek Dishub di area parkir liar belakang Pasar Senen."

Tigor mengatakan, preman itu memang yang memegang dan menguasai parkir liar di badan jalan  sepanjang belakang pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Kejadian yang sama setahun lalu itu juga membuktikan bahwa praktik pemerasan atau pungli parkir liar sudah lama terjadi dan banyak lokasinya, terutama di Jakarta Pusat."

"Kalau di tengah kota, di Jakarta Pusat saja oknum pegawai Dishub berani, bisa jadi di pinggir kota Jakarta jauh lebih banyak lagi parkir liar yang dipalak oknum pegawai Dishub," ungkapnya.

Manajemen Parkir Jakarta Mendesak Diperbaiki

Lebih lanjut, Tigor menilai manajemen parkir Jakarta memang sudah sangat mendesak untuk diperbaiki.

Perbaikan yang harus dilakukan adalah membangun politik perparkiran yang bersih dan tidak korup.

"Memperbaiki manajemen parkir Jakarta tidak cukup hanya merevisi Perda Parkir. Manajemen parkir Jakarta yang bersih dan korup agar dapat mewujudkan tiga fungsi parkir, yakni Parkir sebagai Sub Sistem Transportasi, Parkir sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Parkir sebagai Layanan Publik," urainya.

Penegakan Perda Harusnya Tak Dilakukan Dishub Sendiri

Tigor mengatakan, penegakan Perda Parkir Jakarta adalah tugas dan wewenang Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP.

Sedangkan saat ini, derek untuk menertibkan parkir liar masih saja dikuasai oleh Dishub.

"Seharusnya mobil derek itu digunakan oleh Satpol PP bukan Dishub. Sesuai perintah Gubernur Jakarta bahwa berdasarkan UU diatur Penegak Perda adalah Satpol PP."

"Parkir liar adalah melanggar Perda Parkir Jakarta, maka petugas Dishub tidak boleh sendirian menindak parkir liar dengan mobil derek itu. Perintah Gubernur Jakarta itu sudah beberapa bulan disampaikan, sewaktu parkir liar marak dan meresahkan masyarakat di daerah Monumen Nasional atau Monas," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan