Identifikasi Mayat dalam Tong Biru, Polrestro Tangerang Kota Gunakan Teknologi Pengenal Wajah
Korban merupakan seorang perempuan muda berusia sekitar 25–30 tahun ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG — Penemuan jasad wanita muda yang terbungkus dalam tong biru dan mengambang di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, mengundang perhatian luas.
Di balik horornya kasus ini, polisi mengandalkan kecanggihan teknologi pengenal wajah (face recognition) untuk menguak misteri identitas korban.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, mengungkap bahwa selain metode forensik konvensional seperti pencocokan sidik jari dan DNA, tim penyidik kini turut memanfaatkan sistem face recognition sebagai langkah cepat dalam mengidentifikasi korban.
“Kami mencoba menggali identitas melalui sidik jari, serta face recognition. Saat ini sedang dicocokkan dengan data masyarakat yang melapor kehilangan anggota keluarganya,” ujar Jauhari, Selasa (29/7/2025).
Langkah ini menandai semakin masifnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam proses penyelidikan kriminal di Indonesia, terutama untuk kasus-kasus pembunuhan yang menyulitkan identifikasi korban karena tidak adanya dokumen identitas di lokasi kejadian.
Korban merupakan seorang perempuan muda berusia sekitar 25–30 tahun ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, hanya mengenakan kaus hitam, tanpa identitas pribadi.
Baca juga: Kondisi Jasad Wanita Dalam Drum di Kali Cisadane Tangerang, Nyaris Tanpa Busana
Ia terbungkus dalam drum plastik berwarna biru yang mengambang di sungai.
Warga yang awalnya memancing di tepian Cisadane lah yang menemukan tong tersebut.
Polisi menghadapi tantangan besar dalam proses identifikasi awal, mengingat jasad telah membusuk dan minim petunjuk fisik yang utuh.
Oleh karena itu, penerapan teknologi face recognition—yang biasa dipakai untuk pengawasan CCTV atau keamanan publik—kini diperluas penggunaannya untuk proses forensik.
“Ciri fisik korban sudah kami data, dan proses pencocokan sedang berlangsung, baik lewat visual wajah maupun tes DNA dengan pihak keluarga yang melapor kehilangan,” tambah Jauhari.
Bukti Kekerasan dan Dugaan Pembunuhan Berencana
Hasil pemeriksaan forensik sementara menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada sekujur tubuh korban.
Luka dan memar akibat hantaman benda tumpul menguatkan dugaan bahwa korban meninggal karena dibunuh sebelum akhirnya dibuang ke Sungai Cisadane.
“Dari hasil sementara forensik, luka-luka akibat kekerasan hampir terdapat di seluruh tubuh korban,” kata Jauhari.
Polisi kini juga mendalami barang-barang yang ditemukan di lokasi, antara lain selembar kaus hitam, seprai, dan drum berwarna biru.
Tak ada dompet, KTP, ponsel, atau dokumen pengenal lain di sekitar TKP.
Pihak kepolisian belum merilis nama korban karena masih menunggu hasil akhir forensik.
Kombes Jauhari menegaskan bahwa penyidikan akan dilakukan secara profesional dan berbasis fakta, tanpa spekulasi.
“Kami ingin bekerja profesional dan memastikan informasi yang kami sampaikan adalah hasil kerja nyata, bukan asumsi,” pungkasnya. (Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro)
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Polisi Gunakan Teknologi Face Recognition Ungkap Identitas Mayat Wanita dalam Tong Biru di Tangerang
Sumber: Tribun Tangerang
Kubu Ridwan Kamil Tolak Tantang Lisa Mariana Lakukan Tes DNA Ulang: Tak Ada Alasan Hukum |
![]() |
---|
Pihak Lisa Mariana Klaim Tes DNA di Singapura Lebih Akurat, Ini Sampel DNA yang akan Diperiksa |
![]() |
---|
Lisa Mariana Sebut Sebagian DNA CA, sang Putri Mirip dengan Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Syok Lihat Hasil Tes DNA di Bareskrim, Lisa Mariana Ngotot dan Tetap Klaim CA Anak Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Emoh Ikuti Keinginan Lisa Mariana untuk Tes DNA Pembanding di Singapura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.