Jumat, 19 September 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Dirreskrimum Polda Metro Jaya: Tewasnya Kacab Bank BUMN Bukan Pembunuhan Berencana

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyampaikan kasus tewasnya Kacab Bank BUMN bukan pembunuhan berencana.

Istimewa via TribunJakarta.com
AKTOR PEMBUNUHAN KACAB - Empat pelaku aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta diringkus Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Para pelaku ditangkap pada Minggu (24/8/2025). Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra menyampaikan kasus tewasnya Kacab Bank BUMN bukan pembunuhan berencana. 

Di sana, korban dipindahkan dari mobil Avanza ke mobil Fortuner hitam yang dikendarai saudara U, dan berisi JP, Serka N, serta DH.

Dalam perjalanan, Ilham yang sudah dalam kondisi terikat dan dilakban, berusaha melawan.

Serka N dilaporkan ikut menahan dada korban untuk meredam perlawanan. Namun, karena kondisi korban yang semakin melemah dan ketidakjelasan dari tim penjemput lanjutan, para pelaku memutuskan untuk mengakhiri aksi tersebut.

Mobil Fortuner yang dikendarai Kopda FH kemudian berhenti di area persawahan.

Di sana, korban dibuang secara paksa: bagian kepala dipegang Kopda FH, sedangkan JP mengangkat bagian kaki. Korban dibuang sekitar dua meter dari mobil, dalam kondisi tak berdaya.

Setelah itu, seluruh pelaku, termasuk Serka N, JP, dan DH, meninggalkan lokasi kejadian.

Hingga saat ini, penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap peran masing-masing pelaku secara lebih mendalam. Pihak berwenang juga menegaskan bahwa seluruh oknum yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku, tanpa pandang bulu.

Klaster Tersangka

Klaster 1: Perencana

1. C alias Ken berperan dalam mengatur, merancang rencana, serta menyiapkan tim IT untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan.

2. Dwi Hartono (DH) berperan mencari tim penculik, menyiapkan tim untuk membuntuti korban, merencanakan aksi, serta memberikan Rp 60 juta kepada JP untuk biaya operasional.

3. AAM berperan merencanakan penculikan korban dan menyiapkan tim membuntuti korban.

4. JP berperan menyiapkan tim eksekutor bersama N, ikut membuang korban di Cikarang bersama N, mengoordinasikan serta mengawasi proses pembuntutan hingga penculikan, serta memberikan uang Rp 150 juta kepada N untuk operasional.

Klaster 2: Penculik

1. Eras berperan memaksa korban masuk ke mobil para penculik, melakukan penganiayaan, serta melilitkan lakban dan mengikat tangan korban. Ia menerima Rp 45 juta dari Kopda FH, tersangka yang tengah diusut Pomdam Jaya, lalu membagikan uang tersebut kepada empat rekannya masing-masing Rp 8 juta.

2. REH berperan membantu Eras memegangi korban dari belakang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan