Jumat, 31 Oktober 2025

Tabuhan Gendang hingga Kasidahan Warnai Demo Guru Madrasah Swasta di Monas Jakarta Pusat

Dengan mengenakan pakaian seragam putih hitam, para guru madrasah swasta ini juga menggelar kasidahan di lokasi

Tribunnews/Jeprima
DEMO GURU SWASTA - Ribuan guru dari berbagai organisasi madrasah menggelar demo di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Kamis (30/10/2025). Aksi ini digelar untuk menuntut pengangkatan guru madrasah swasta menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Tribunnews/Jeprima 
Ringkasan Berita:
  • Demonstrasi guru madrasah swasta  di Jalan Medan Merdeka Selatan
  • Para guru madrasah swasta ini juga menggelar kasidahan
  • Meminta meminta untuk segera diangangkat menjadi PPPK

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi guru madrasah swasta berlangsung di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025) siang. 

Dengan mengenakan pakaian seragam putih hitam, para guru madrasah swasta ini juga menggelar kasidahan di lokasi, dengan menabuh gendang seperti rebana.

Baca juga: Guru Madrasah Demo di Monas, Siap Menginap Jika Prabowo Tak Jawab Tuntutan

Tak lama aksi berjalan, perwakilan pendemo diterima oleh pihak Istana Negara dan Kementerian Agama, untuk menyampaikan aspirasinya secara resmi. 

Di lokasi, dibentangkan sejumlah spanduk berisi berbagai aspirasi dari para guru madrasah swasta.

Satu diantaranya meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Tuntutan ini diutarakan karena gaji mereka sebagai guru madrasah swasta hanya berkisar Rp1,5 juta - 2,6 juta. Gaji Rp1,5 untuk guru madrasah dengan sertifikasi biasa. 

Sementara gaji Rp2,5 juta baru bisa didapat setelah lulus inpasing atau penyetaraan jabatan fungsional dan pangkat bagi guru dan dosen yang bukan pegawai negeri sipil (PNS). 

Baca juga: Guru Madrasah Gelar Aksi Demo di Monas, Tuntut Prabowo Buka Kuota PPPK hingga ASN

Ketua Umum PB Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI), Heri Purnama menyampaikan bahwa mereka sama seperti para guru PNS yang sama-sama berupaya mencerdaskan kehidupan anak-anak generasi penerus bangsa. 

Namun tujuan mulia ini dibedakan oleh negara karena perbedaan status.

"Kita mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia. Kita mendidik anak-anak di daerah yang itu anak-anak Indonesia," kata Heri. 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved