Cerita di Balik Kasus Dugaan Bullying SMPN 19 Tangsel, Kepsek Bantah Pihak Sekolah Tak Peduli
Menurut Kepsek, tidak ditemukan tanda-tanda kejadian mencurigakan di sekolah pada 20 Oktober 2025, ketika dugaan bullying terjadi.
MH juga pernah ditusuk menggunakan sedotan pada bagian lengannya.
"Kalau lagi belajar ditendang lengannya. Asal nulis ditendang, sama punggungnya itu dipukul, sering ditusukin sama sedotan tangannya," ujarnya.
Hingga puncaknya pada 20 Oktober 2025, MH diduga dihantam menggunakan kursi besi oleh pelaku di kelas saat jam istirahat.
Atas hal itu pun MH mengalami rabun mata sebelah kanan hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Di sisi lain, Noviyanti telah melakukan CT Scan untuk mengecek luka yang dialami MH.
Dari hasil CT Scan diketahui bahwa MH telah mengalami gangguan syaraf hingga harus menjalani pemeriksaan MRE.
"Waktu di rumah Columbus Asia BSD dia (MH) CT Scan, dari sana hasilnya diketahui kalau anak saya terkena gangguan syaraf, sehingga harus menjalani MRE," paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Kepsek SMPN 19 Tangsel Ungkap Cerita di Balik Mediasi hingga Kasus Dugaan Bullying Muhammad Hisyam
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico/Nurmahadi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Pemakaman-siswa-SMP-Tangsel-korban-bully.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.