Rabu, 19 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Mulai Stabil, Polisi Koordinasi dengan Dokter untuk Pemeriksaan ABH

Saat ini, polisi menunggu persetujuan dokter untuk melanjutkan pemeriksaan terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Penulis: Nuryanti
Tribunnews/Jeprima
ILUSTRASI PERAWATAN KORBAN - Salah satu korban ledakan di SMAN 72 dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Yarsi, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025). Saat ini, polisi menunggu persetujuan dokter untuk melanjutkan pemeriksaan terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Kondisi seorang anak berkonflik dengan hukum (ABH) berinisial F, sudah stabil.
  • Saat ini, polisi menunggu persetujuan dokter untuk melanjutkan pemeriksaan terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta.
  • Pemeriksaan terhadap ABH akan melibatkan sejumlah lembaga sesuai prosedur perlindungan anak.

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, seorang anak berkonflik dengan hukum (ABH) berinisial F, sudah stabil.

Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta itu telah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan RS Polri, Kramat Jati.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menjelaskan pemindahan itu dilakukan setelah tim medis menyatakan kondisi ABH membaik.

Saat ini, polisi menunggu persetujuan dokter untuk melanjutkan pemeriksaan terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta.

“Minggu ini penyidik akan berkoordinasi dengan dokter yang merawat untuk mengetahui kondisi ABH secara keseluruhan,” ungkap Budi, Selasa (18/11/2025), dilansir Wartakotalive.com.

Nantinya, pemeriksaan terhadap ABH akan melibatkan sejumlah lembaga sesuai prosedur perlindungan anak, mulai dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas P3A.

Selain itu, polisi juga akan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk mendampingi.

“Koordinasi dengan KPAI, Bapas, P3A, dan APSIFOR dilakukan saat penyidik akan meminta keterangan ABH,” jelas Budi.

Ayah ABH Diperiksa

Pelaku tinggal bersama ayahnya di sebuah mes pegawai usaha kuliner di Cilincing, Jakarta Utara.

Sementara itu, sang ibu bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Adapun orang tua pelaku sudah bercerai sekitar dua tahun lalu.

Baca juga: Pasca-Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Minta Pindah, Belum Siap Mental untuk Kembali ke Sekolah

Kondisi keluarga broken home ini disebut membuat pelaku merasa tidak memiliki ruang untuk menyampaikan keluh kesah.

Polisi menemukan bahan peledak di rumah pelaku yang identik dengan serbuk bom rakitan yang meledak di SMAN 72 Jakarta.

Rumah tersebut kini menjadi bagian penting dalam penyidikan, termasuk analisis digital terhadap laptop pelaku.

Penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa ayah dari ABH tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved