Cerita di Balik Kasus Dugaan Bullying SMPN 19 Tangsel, Kepsek Bantah Pihak Sekolah Tak Peduli
Menurut Kepsek, tidak ditemukan tanda-tanda kejadian mencurigakan di sekolah pada 20 Oktober 2025, ketika dugaan bullying terjadi.
Terkait pemanggilan Polres Tangerang Selatan, Frida juga menegaskan bahwa pihak sekolah bersikap kooperatif.
“Saya sudah memenuhi panggilan pada hari Senin. Guru dan wali kelas juga. Tidak ada masalah, kami kooperatif,” tegas dia.
Selanjutnya, Frida membantah pihak sekolah disebut tidak peduli.
Sebab, pihaknya aktif mengikuti perkembangan kondisi korban sejak awal.
“Kami datang ke rumah almarhum, juga ke Rumah Sakit Fatmawati. Kami berkali-kali menanyakan kondisi H (korban). Guru dan beberapa siswa juga ikut menjenguk,” jelas Frida.
Korban Meninggal Diduga karena Dipicu Perundungan
Lembaga Bantuan Hukum yang mendampingi keluarga MH menegaskan, kondisi kritis yang dialami korban bukan dipicu oleh penyakit bawaan, melainkan akibat tindakan perundungan yang disertai kekerasan fisik.
Hal ini disampaikan kuasa hukum keluarga, Alvian, menanggapi keterangan Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie yang sebelumnya menyebut adanya penyakit bawaan pada diri korban.
“Pemicunya karena perundungan. Dari awal sudah ada pemukulan di kepala korban,” ungkap Alvian, Senin (17/11/2025), dilansir TribunTangerang.com.
Menurutnya, kondisi korban tidak akan memburuk jika tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh terduga pelaku.
“Iyalah, karena kalau tidak dipukul, orang tidak bakal sakit. Logikanya begitu,” tegasnya.
Meski begitu, Alvian mengaku pihaknya belum menerima hasil resmi pemeriksaan medis dari rumah sakit terkait penyebab kritisnya MH.
“Belum dapat penjelasan dari rumah sakit untuk penyebab kematiannya,” lanjutnya.
Baca juga: Siswa SMPN 19 Tangsel Alami Bullying Hingga Meninggal, Menteri PPPA: Sekolah Harusnya Bisa Mencegah
Proses Penyelidikan Bullying
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, mendatangi kediaman siswa SMPN 19 Tangsel, MH, Minggu (16/11/2025).
Victor Inkiriwang menyampaikan belasungkawa sekaligus memastikan proses penyelidikan kasus ini tetap berjalan.
“Ini adalah warga kami. Kami hadir untuk mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada orang tua dan keluarga. Kami pun merasakan kehilangan yang dialami pihak keluarga,” ungkapnya, Minggu, masih dari TribunTangerang.com.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Pemakaman-siswa-SMP-Tangsel-korban-bully.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.