Kamis, 20 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Update Kondisi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pasien Rawat Inap Tiga Orang

Ledakan bom SMAN 72 Kelapa Gading, 3 korban dirawat di RS berbeda, polisi fokus penyelidikan ABH.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Glery Lazuardi
Fahdi Fahlevi
SMAN 72 JAKARTA - Update ledakan bom SMAN 72 Kelapa Gading: 3 korban masih dirawat, polisi dalami kasus ABH. (FAHDI FAHLEVI) 

Ringkasan Berita:
  • Hingga Kamis (20/11/2025), tiga korban masih dirawat di tiga RS berbeda (RS Yarsi, RSCM, RS Polri).
  • Polisi memeriksa saksi, keluarga pelaku anak berkonflik dengan hukum (ABH), Puslabfor, dan dokter psikologis.
  • Pelaku ABH berinisial F masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, kondisi belum stabil untuk dimintai keterangan.
  • Rapat bersama Bapas, Dinas terkait, Densus 88, dan tim dokter digelar pada 17/11/2025 untuk menyusun rencana pemeriksaan pelaku.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyampaikan update insiden ledakan bom di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Data terbaru Kamis (20/11/2025), korban ledakan yang masih dirawat tiga orang di tiga Rumah Sakit (RS) berbeda.

"Tinggal 3 orang pasien, satu orang di RS Yarsi, satu orang di RSCM, dan satu orang di RS Polri," ucap Kombes Budi kepada wartawan.

Saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi.

Proses penyelidikan terus dilakukan sesuai prinsip penanganan anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).

"Kami masih dalam proses meminta keterangan saksi, keluarga ABH, Puslabfor dan dokter psikologis," tukanya.

Sebelumnya, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana memaparkan perkembangan terbaru penanganan kasus ledakan bom di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurutnya, penyelidik masih memantau kondisi pelaku ABH berinisial F yang menjadi pelaku dalam insiden tersebut. 

Hingga kini pelaku ABH menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.

Pada Senin (17/11/2025), tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menggelar rapat koordinasi bersama Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas terkait, Densus 88, serta tim dokter.

"Dari hasil rapat itu, disusun rencana permintaan keterangan terhadap pelaku ABH yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada rentang 17–21 November 2025," terang AKBP Putu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Kekinian kondisi ABH yang sudah dipindah ke ruang rawat inap.

Tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama pendamping termasuk psikolog telah mendatangi RS Polri untuk bertemu tim dokter yang menangani ABH.

Namun hingga Selasa (18/11/2025) pagi, kondisi pelaku ABH masih belum stabil dan belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. 

Putu mengungkapkan, hingga kemarin pelaku ABH baru selesai menjalani tindakan pemasangan selang makan sehingga dokter belum memberi izin untuk pemeriksaan.

Meski begitu, polisi tetap melanjutkan langkah lain dalam proses penyelidikan. 

"Pendalaman terhadap bukti digital dan barang bukti yang sedang dianalisis Puslabfor terus berjalan," tambahnya.

Selain itu, pemeriksaan saksi-saksi serta sejumlah anak lain yang telah dijadwalkan pada pekan ini juga tetap dilakukan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved