Genjot Investasi, Anggota Komisi VI DPR Dorong Koordinasi yang Baik Antar Kementerian
kebijakan hilirisasi harus dibarengi dengan upaya pembenahan mental dan kultur para pemangku kebijakannya terlebih dahulu.
Menurutnya, investasi juga harus ditekankan kepada kepentingan bangsa dan negara yang jauh lebih mendasar.
"Oleh karenanya menghadirkan investasi tak cukup hanya soal urusan administrasi belaka (perizinan yang cepat dan mudah) tapi bagaimana investasi yang datang ke negeri ini mampu menggerakkan simpul-simpul ekonomi rakyatnya. Ini baru namanya investasi berkeadilan. Spiritnya bukan eksploitasi SDM dan SDA-nya tapi investasi yang datang membawa spirit win win solution," ucapnya.
Tak hanya itu, Darmadi juga meminta agar pemerintah melakukan screening ketat kepada para investor yang hendak berinvestasi di negeri ini.
"Selain keharusan transfer teknologi, para investor juga harus memenuhi prinsip-prinsip ekonomi kita yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 45. Dua landasan ini penting agar investasi yang datang tak seenaknya menabrak kedaulatan bangsa dan negara ini. Jangan sampai hanya karena kita butuh investasi, harga diri dan jati diri bangsa dan negara ini tergadaikan," ujarnya.
Darmadi juga meminta agar data kesejahteraan, pengangguran, kemiskinan dan lainnya dijadikan alat tawar kepada para investor yang hendak menanamkan modalnya.
"Data itu (kemiskinan, pengangguran, kesejahteraan) sebagai bargain untuk menguji keseriusan mereka jika benar-benar investasi yang mereka tanamkan ditujukan untuk saling memberi keuntungan satu sama lainnya. Tujuan investasi kan intinya bagaimana mendatangkan manfaat bagi bangsa dan negaranya bukan bagi segelintir elite dan Oligarki," ucapnya.
Darmadi juga menekankan pentingnya aspek ideologis sebagai landasan utama dalam memacu perekonomian bangsa. Menurutnya, jika berkaca pada pola konsep pembangunan yang diterapkan Bung Karno, aspek ideologis menjadi panduan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan bangsa dan negara termasuk soal investasi di dalamnya.
"Kita ingat bagaimana Bung Karno dengan konsep pembangunan semesta berencananya mampu menjadikan bangsa ini berdaulat dan mandiri dalam bidang ekonomi, itu artinya aspek ideologis menjadi penting dalam menentukan arah pembangunan bangsa dan negara ke depan. Jadi, tanpa aspek ideologi yang kuat, kita hanya akan jadi budak pasar berbalut investasi," katanya.
| Bahlil Sindir Para Pengritik BBM Dicampur Etanol: Sekolahnya Terlalu Pintar |
|
|---|
| Serba-serbi Menkeu Purbaya: Tak Gentar 'Disenggol' Luhut hingga Disindir Bahlil |
|
|---|
| Sekjen Golkar Sarmuji: Bahlil Kerap Dicitrakan Negatif tapi Dapat Tingkatkan Lifting Minyak Nasional |
|
|---|
| Jalankan Program B50 Pada 2026, RI Tak akan Lagi Impor Solar |
|
|---|
| Industri Pertambangan Tingkatkan Ekonomi, Pengamat Sorot Program Pemberdayaan Masyarakat |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.