Senin, 8 September 2025
Tujuan Terkait

Program JKN Bantu ODGJ di Griya PMI Surakarta Dapatkan Akses Layanan Kesehatan yang Setara

Program JKN sangat membantu warga Griya PMI Surakarta untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan berupa pengobatan, konseling, hingga terapi.

|
TRIBUNNEWS/SRI JULIATI
Kepala Seksi Pelayanan Sosial Griya PMI, Eny Wulandari bersama dengan sejumlah warga Griya PMI, Jumat (5/7/2024). Program JKN sangat membantu warga Griya PMI Surakarta untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan berupa pengobatan, konseling, hingga terapi. 

Griya PMI terbagi menjadi dua, yaitu Griya Peduli untuk ODGJ dan Griya Bahagia untuk lansia.

Bagi 111 warga ini, Griya PMI adalah rumah mereka. Di sini, mereka tak hanya mendapatkan tempat yang nyaman untuk tinggal dan makan tiga kali sehari.

Namun, kesehatan mereka baik fisik maupun mental juga dipantau secara rutin oleh tenaga kesehatan dan para pengurus.

Terlebih pada ODGJ yang setiap hari wajib meminum obat-obatan untuk mengurangi gejala serta mencegah kekambuhan.

"Pengobatan memang tidak akan menyembuhkan ODGJ 100 persen, tetapi dengan pengobatan, emosi mereka lebih stabil dan gejala psikosis tidak akan terlalu parah," jelasnya.

Karenanya, Eny menegaskan, Griya PMI bukanlah panti untuk menyembuhkan. Melainkan sebuah tempat di mana ODGJ bisa dimanusiakan sebagai manusia dan tidak mendapat stigma negatif.

"Setidaknya hak dasar mereka seperti makan, tempat tinggal, dan kesehatan terpenuhi," ujarnya.

Kepala Seksi Pelayanan Sosial Griya PMI, Eny Wulandari bersama dengan warga Griya PMI Peduli.
Kepala Seksi Pelayanan Sosial Griya PMI, Eny Wulandari bersama dengan warga Griya PMI Peduli. (TRIBUNNEWS/SRI JULIATI)

Eny mengatakan, hampir sebagian besar penghuni warga Griya PMI telah menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan.

"Ada sekira 80-an warga yang menjadi peserta JKN kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI)," sebutnya.

Menurut Eny, program JKN sangat membantu warga Griya PMI untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan berupa pengobatan, konseling, hingga terapi.

Banyak di antara mereka yang tidak memiliki keluarga bahkan tanpa identitas. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, para ODGJ bisa memperoleh hak layanan kesehatan secara gratis. 

Setiap sebulan sekali, mereka harus kontrol ke rumah sakit demi memeriksakan kondisi kesehatan dan mendapat obat-obatan yang wajib diminum setiap hari.

"Ada pengurus yang menemani karena biasanya sekali kontrol berbarengan," beber Eny.

Ada dua rumah sakit di Surakarta yang menjadi rujukan untuk kontrol kesehatan jiwa para ODGJ yakni di RS Hermina dan RSJD dr Arif Zainuddin.

"Untuk faskes pertama di Puskesmas Sibela," katanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan