Polisi Tembak Polisi
Rekam Jejak Kapolda Sumbar Suharyono: Dikritik di Kasus Afif, Didesak Dicopot Imbas Kasus Tambang
Kapolda Sumbar Suharyono kerap menjadi perbincangan publik dalam kasus yang menjadi sorotan. Setelah kasus Afif, kini di kasus polisi tembak polisi.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Nuryanti
Menurutnya, hal yang perlu dieksiminasi salah satunya adalah kemungkinan adanya implisit bias atau prasangka anggota polisi terhadap kelompok tertentu.
"Akibat implisit bias, polisi bisa punya kewaspadaan bahkan kecurigaan eksesif terhadap situasi tertentu. Misalnya begitu melihat kerumunan orang di malam hari, polisi langsung mengasosiasikannya sebagai ancaman bahkan bahaya," tuturnya.
Sebagai informasi, penyebab tewasnya Afif pun akhirnya terungkap di mana bocah tersebut meninggal dunia bukan akibat dianiaya tetapi terjatuh dari ketinggian 14,7 meter.
Hal ini disampaikan oleh Ketua TIm Ekshumasi Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI), Ade Firmansyah.
Meskipun pada saat itu Afif ditolong, menurutnya, kemungkinan hidupnya pun sangat kecil. "
Dari hasil penelusuran kami, penyebab kematian almarhum adalah cedera berat di beberapa area, terutama di bagian pinggang, punggung, dan kepala, yang menyebabkan patah tulang di bagian belakang kepala dan luka serius pada otak,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada 26 September 2024.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Wahyu Gilang Putranto)(Kompas.com/Syakirun Ni'am)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.