Selasa, 30 September 2025

Pilkada Serentak 2024

Kapolri Tekankan Potensi Kerawanan Pasca-Hasil Penghitungan Suara Pilkada Serentak di Beberapa Titik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan pasca hasil penghitungan suara Pilkada Serentak 2024.

Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat bersama jajaran dan instansi terkait untuk membahas terkait pengamanan Pilkada Serentak 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan pasca hasil penghitungan suara Pilkada Serentak 2024.

Hal itu dikatakan usai pemantauan bersama di posko pengamanan Subden Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/11/2024).

“Semuanya masih terpantau relatif aman namun demikian kita tetap waspada pasca dari hasil penghitungan nanti, khususnya di wilayah-wilayah yang memang sudah menjadi pantauan kita terkait dengan yang kerawanannya tinggi di beberapa titik,” ucap Kapolri kepada wartawan.

Jenderal Sigit menuturkan daerah rawan itu juga menjadi perhatian dari Kabaintelkam maupun dari Bawaslu.

Dia menyerukan agar Pilkada bisa berjalan lancar aman dan damai. 

“Persatuan dan kesatuan selalu menjadi hal yang utama. Kita berdoa agar seluruh pelaksanaan pemilu bisa diterima oleh seluruh pihak dan kemudian tentunya ini menjadi harapan kita semua,” urainya.

Kapolri sebelumnya sudah mewanti-wanti anggotanya melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi keributan usai pelaksanaan pencoblosan di wilayah rawan.

“Ada beberapa wilayah yang tentunya menjadi perhatian kita, utamanya wilayah-wilayah yang sangat rawan, yang tentunya kita sudah membuat kerawanan Pilkada Serentak baik dari Bawaslu maupun Badan Intelijen,” tuturnya di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2024).

Jenderal Sigit menjabarkan bahwa ada 202 daerah yang diikuti dua pasangan calon yang apabila dilihat di dalam perjalanannya di media sosial cenderung akan terjadi situasi head to head.

Hal ini berdampak kepada pengaruhnya terhadap pengikut fanatik mereka. 

“Kita lihat di TV pada saat debat, calonnya debat di ruangan, pendukungnya debat di luar dan kemudian saling lempar melempar,” ucap Kapolri.

Artinya ini akan menggambarkan kericuhan bisa lebih dari pada aksi lempar-lemparan

“Apabila kalau nanti kemudian terjadi pencoblosan dan kemudian jagoannya tersebur kalah ini pasti akan ada reaksi,” tambahnya.

Kapolri kemudian meminta Korps Brimob Polri mempersiapkan langkah antisipasi situasi di luar presiksi secara baik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved