Selasa, 12 Agustus 2025

Ada Efisiensi Anggaran di Kemensos, Gus Ipul Jamin Program Bansos Jalan Terus

Menteri Sosial Syaifulah Yusuf memastikan efisiensi anggaran di kementeriannya tidak akan mengganggu program bantuan sosial (bansos).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Fahdi Fahlevi
BANSOS JALAN TERUS - Menteri Sosial Syaifulah Yusuf atau Gus Ipul memberi keterangan pers di kantor Kemensos, Jakarta, Senin (3/2/2025). Gus Ipul memastikan efisiensi anggaran di kementeriaannya tidak akan mengganggu program bantuan sosial. (Fahdi Fahlevi)  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Syaifulah Yusuf atau Gus Ipul memastikan efisiensi anggaran di kementeriannya tidak akan mengganggu program bantuan sosial (bansos).

Dia menekankan agar penghematan anggaran tidak berdampak pada bantuan bagi masyarakat miskin.

"Kami akan mengikuti keputusan Presiden dan menyesuaikan dengan instruksi yang telah diberikan. Yang pasti, program-program pokok Kemensos tidak akan terganggu," ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun 2025 ini sebesar Rp79,59 triliun, sesuai arahan Prabowo, Kemensos lakukan efisiensi sebesar Rp1,33 triliun.

Menurutnya, efisiensi akan dilakukan pada pengeluaran operasional seperti pembelian alat tulis kantor (ATK) dan belanja lain.

"Jadi akan kita sesuaikan seperti pembelian ATK dan yang lain-lain itu akan kita sesuaikan," ungkap Gus Ipul.

Sementara anggaran untuk bansos, Gus Ipul, memastikan tidak akan ada pemotongan anggaran. Dia bilang, Presiden Prabowo Subianto telah memprioritaskan bantuan untuk rakyat

"Jadi bantuan-bantuan untuk rakyat itu diprioritaskan oleh Presiden. Yang dikurangi ini kan hal-hal yang mungkin bisa dialihkan gitu. Masih memungkinkan untuk dialihkan. Hal-hal yang kaitannya dengan operasional," jelas Gus Ipul.

Baca juga: ASN Ngeluh Kerja Tanpa AC dan Lampu Padam karena Inpres Efisiensi Anggaran

Prabowo, kata Gus Ipul, akan mempertimbangkan pemberian bansos tambahan terutama untuk masyarakat miskin ekstrem.

"Bansos tidak ada pemotongan karena itu merupakan transfer langsung ke masyarakat. Jadi  yang untuk program pro-rakyat sama sekali tidak dikurangi," ujarnya.

Baca juga: Rp20 Triliun Utang Tukin Dosen ASN Kemendiktisainstek Belum Dibayar Sejak 2020, ke Mana Uangnya?

"Presiden sedang mempertimbangkan untuk menambah bantuan bagi rakyat, terutama untuk mereka yang katakanlah, mohon maaf ya, miskin ekstrem gitu. Itu betul-betul perhatian Presiden," pungkasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan