Minggu, 28 September 2025

Hasto Kristiyanto dan Kasusnya

Eks Kader PDIP yang Dipecat Hasto Hadir ke Kantor KPK, Sujud Syukur Praperadilan Tak Diterima

Eks Kader PDIP Pemalang, Sudarsono melakukan aksi sujud syukur di depan Kantor KPK, Senin (17/2/2025) karena gugatan praperadilan Hasto tak diterima.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
AKSI KASUS HASTO - Mantan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi PDI Perjuangan (PDIP) DPC Kabupaten Pemalang Sudarsono melalukan aksi di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (17/2/2025). Aksi mantan kader PDIP yang dipecat DPP PDIP karena diduga lantang mendukung proses penegakan hukum terhadap Hasto tersebut sebagai bentuk dukungan kepada KPK agar segera memproses hukum Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto serta mengapresiasi putusan hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Djuyamto yang tidak menerima permohonan Praperadilan Hasto. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN). Eks Kader PDIP Pemalang, Sudarsono melakukan aksi sujud syukur di depan Kantor KPK, Senin (17/2/2025) karena gugatan praperadilan Hasto tak diterima. 

Namun surat pemecatan itu tak diterima langsung oleh Sudarsono karena ia tengah mengurus hal lain.

"Alhamdulillah, kabar yang beredar itu benar adanya. Jadi, hari Jumat tanggal 7 kemarin, di rumah saya Jalan Dieng Pemalang, ada petugas dari Satgas DPC yang datang mengantar surat."

"Cuma kebetulan saya ada aktivitas di luar. Surat itu diterima anak saya, terus anak saya membuka (surat pemecatan) di-WA, dan betul adanya saya menerima 'surat cinta' dari Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan," katanya dalam wawancara eksklusif di YouTube Tribunnews.

Menurut Sudarsono, pemecatan yang dilakukan DPP PDIP kepadanya ini merupakan konsekuensi dari kekritisannya terhadap internal partai berlambang banteng tersebut.

Baca juga: Sosok Sudarsono, Eks Kader PDIP Pemalang yang Sujud Syukur Praperadilan Hasto Ditolak KPK

Meski demikian, Sudarsono mengaku tak menyesal akan sikap kritis yang disampaikannya kepada Hasto terkait kasus yang menjerat Sekjen PDIP itu.

Bahkan, Sudarsono menerima dengan senang hati pemecatan oleh DPP PDIP tersebut.

"Memang saya menyuarakan sebuah prinsip dan saya yakini benar. Jadi ya setelah menerima surat pemecatan atau 'surat cinta' dari Dewan Pimpinan Pusat, ya saya terima dengan senang hati karena saya sudah sadar, sih," tuturnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Baca berita lainnya terkait Hasto Kristiyanto dan Kasusnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan