Kamis, 4 September 2025

Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Disertasi Bahlil Diminta Diperbaiki: Golkar Sebut UI Objektif, JATAM Duga Ada Kepentingan Tambang

Silang pendapat terkait sanksi perbaikan disertasi Bahlil terjadi antara kubu Golkar dan JATAM yang organisasinya dicatut. Begini kata mereka.

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
DISERTASI BAHLIL - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2024). Silang pendapat terkait sanksi perbaikan disertasi Bahlil terjadi antara kubu Golkar dan JATAM yang organisasinya dicatut. Golkar menganggap keputusan UI sudah objektif di mana Bahlil meminta diperbaiki disertasinya. Namun, JATAM menduga keputusan UI tersebut berkaitan dengan adanya kepentingan bisnis tambang. 

Adapun hal itu merujuk dalam Pasal 51A dan Pasal 60A UU Minerba yang berbunyi:

Pasal 51A

"Dalam rangka meningkatkan kemandirian dan keunggulan perguruan tinggi, Pemerintah Pusat memberikan WIUP Mineral logam dengan cara prioritas kepada BUMN, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta untuk kepentingan perguruan tinggi."

Pasal 60A

"Dalam rangka meningkatkan kemandirian dan keunggulan perguruan tinggi, Pemerintah Pusat memberikan WIUP Batubara dengan cara prioritas kepada BUMN, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta untuk kepentingan perguruan tinggi." 

Sementara, keuntungan yang diperoleh oleh Gus Yahya adalah diberikannya konsesi tambang terhadap Nahdlatul Ulama (NU) saat Bahlil menjabat sebagai Menteri ESDM.

"Selama Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Menteri ESDM, ada begitu banyak keuntungan yang didapatkan dari dua entitas ini. Mulai dari Ormas keagamaan diberi konsesi tambang, yang mana organisasi pimpinan  Yahya Cholil telah menerima konsesi eks PKP2B milik KPC," kata Kasman.

Di sisi lain, keputusan memberikan sanksi perbaikan kepada Bahlil menjadi wujud tindakan kejahatan oleh UI.

Kasman mengatakan seharusnya UI membatalkan disertasi Bahlil sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat Indonesia.

Dia juga menganggap UI kini hanya dijadikan alat kekuasaan untuk bertindak curang.

"Berkali-kali, kita dipertontonkan bagaimana lembaga akademik sebesar UI menjadi alat kekuasaan yang mengkompromikan dan mendistribusikan praktik kecurangan," katanya.

UI Putuskan Disertasi Bahlil Diperbaiki

UI telah memutuskan terkait nasib disertasi dan gelar doktor yang diberikan kepada Bahlil. 

Adapun keputusannya yaitu Bahlil diminta untuk memperbaiki disertasinya.

"Di pertemuan terbatas empat organ UI, kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan (revisi atau perbaikan)," ujar rektor UI, Heri Hermansyah dalam konferensi pada Jumat siang di Gedung FKUI, Salemba, Jakarta Pusat.

Heri mengungkapkan pembinaan akan dilakukan tak hanya kepada Bahlil, tetapi juga promotor, co-promotor, direktur, dan kepala program studi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan