Kamis, 4 September 2025

Keponakan Prabowo Subianto: Danantara Bukan Hal Baru, Ini Impian Soemitro Djojohadikusumo

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkap kalau sejatinya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bukanlah suatu hal yang baru.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra
BPI DANANTARA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kanan) saat hadir sebagai narasumber di acara Bedah Buku berjudul Prabowo Subianto: Jenderal Penakluk Sejarah Presidensial yang digelar di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (7/3/2025). Saraswati menyatakan, BPI Danantara yang diluncurkan Presiden Prabowo akhir Februari lalu bukanlah barang baru, melainkan sudah menjadi impian ekonom ternama, Soemitro Djojohadikusumo. 

Danantara juga berwenang membentuk Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN; lalu, menyetujui usulan hapus buku dan/atau hapus tagih atas aset BUMN yang diusulkan oleh Holding Investasi, atau Holding Operasional; dan mengesahkan dan mengkonsultasikan kepada DPR RI atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Holding Investasi dan Holding Operasional.

Danantara nantinya terdiri dari Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana.

Dewan Pengawas terdiri dari Menteri BUMN sebagai Ketua merangkap anggota; lalu perwakilan dari Kementerian keuangan sebagai anggota; dan Pejabat negara atau pihak lain yang ditunjuk oleh Presiden sebagai anggota.

Sementara Badan Pelaksana berjumlah 6 (enam) orang dari unsur profesional.

Salah satu anggota Badan Pelaksana diangkat menjadi Kepala Badan.

Seluruh anggota Badan Pelaksana diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Masa jabatan anggota Badan Pelaksana adalah lima tahun dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Presiden Prabowo pada 17 Februari lalu mengatakan bahwa bahwa Danantara bertujuan untuk optimalisasi pengelolaan BUMN melalui konsolidasi dana Investasi.

"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita yang ada di pengelolaan bumn itu nanti akan dikelola dan kita beri nama Danantara," katanya.

Presiden juga sempat menyinggung soal, penamaan Danantara. Nama tersebut berasal dari nama Daya Anagata Nusantara.

Daya kata Prabowo artinya energi kekuatan. 

Sementara Anagata berarti masa depan. Kemudian Nusantara adalah tanah air.

"Jadi artinya Danantara ini kekuatan ekonomi, dana investasi yang merupakan energi kekuatan masa depan Indonesia, kekayaan negara dikelola dihemat untuk anak dan cucu kita," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan