Pemain Sirkus dan Kehidupannya
Kisah Pilu Mantan Pemain Sirkus OCI: Sampai Sekarang Saya Tidak Tahu Siapa Orang Tua Saya
Lisa mengungkap kisah masa kecilnya yang penuh kekerasan di lingkungan Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lisa mengungkap kisah masa kecilnya yang penuh kekerasan di lingkungan Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor.
Ia mengaku diambil dari keluarganya sejak kecil oleh pemilik sirkus, dipaksa hidup dalam karavan, kehilangan hak atas pendidikan, hingga tidak pernah memiliki identitas resmi.
Lisa menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1976.
Saat itu, ia dijemput seseorang bernama Jansen yang juga Pemilik OCI Taman Safari Indonesia dan langsung dibawa ke lingkungan sirkus.
“Saya diambil dari keluarga oleh Pak Jansen dan istri. Saya nggak ngerti ada negosiasi seperti apa. Saya cuma tahu saya dibawa naik mobil, lalu ke sirkus. Saya takut lihat banyak anak kecil, saya menangis minta pulang, tapi nggak dikasih,” kata Lisa dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi XIII DPR RI, Rabu (23/4/2025).
Baca juga: Kuasa Hukum Eks Pemain Sirkus: Perbudakan OCI Adalah Sejarah Kelam, Harus Segera Diakhiri!
Lisa mengaku ditempatkan dalam karavan gelap dan mulai dilatih keesokan harinya.
Sejak saat itu, kekerasan menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari.
Ia dipukul, ditendang, hingga dilempar sandal jika dianggap melakukan kesalahan dalam latihan.
Baca juga: Legislator PDIP Desak Penyelesaian Adil untuk Eks Pemain Sirkus OCI
Setelah bertahun-tahun tinggal di OCI, Lisa dipindahkan ke Taman Safari Indonesia sekitar usia remaja.
Alih-alih mendapatkan kehidupan lebih baik, Lisa justru mengaku mengalami penyiksaan yang lebih parah.
“Saya pikir hidup saya akan lebih baik di sana. Tapi ternyata lebih keras lagi. Saya pernah melarikan diri karena nggak tahan, tapi ditangkap security. Di jalan saya dipukuli, dikata-katain kasar seperti binatang. Sampai rumah, saya dimasukin ke kantor, lalu disetrum pakai alat setrum gajah,” ujarnya.
Lisa mengatakan penyetruman juga dilakukan di bagian tubuh sensitif, yang membuatnya jatuh lemas.
Ia sempat dipasung selama dua minggu setelah kejadian itu.
Setelah dibebaskan, Lisa kembali menjalani latihan sirkus seperti biasa.
Ia juga berulang kali meminta bertemu keluarganya dan mendapatkan identitas, namun tak pernah diberi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.