PPP Aceh Sambut Baik Wacana Calon Ketua Umum dari Eksternal, Syaratnya Harus Fasih Baca Al Quran
Sekretaris DPC PPP Kota Sabang Provinsi Aceh 1, Yuanda menyambut baik wacana munculnya tokoh eksternal u ntukmaju sebagai calon Ketua Umum PPP.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Sabang Provinsi Aceh 1, Yuanda menyambut baik wacana munculnya tokoh eksternal untuk maju sebagai calon Ketua Umum PPP di pada agenda Muktamar mendatang.
Hal ini, menurutnya akan membuat PPP menjadi partai yang lebih terbuka dan bisa lebih maju.
Baca juga: PPP Dukung Retret Kepala Daerah di Magelang: Momen Strategis Menyelaraskan Visi Misi Pembangunan
"Kami mendukung agar PPP dijadikan partai yang lebih terbuka dan membuka diri kepada tokoh eksternal sebagai Caketum PPP," kata Yuanda kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).
Semua tokoh yang akan maju di Muktamar, menurut Yuanda harus memiliki komitmen kuat untuk membesarkan partai, sehingga mampu mengembalikan PPP untuk berkiprah kembali pada kancah politik nasional.
Sebagai partai berlandaskan Islam, dia juga meminta agar semua tokoh mampu menunjukkan komitmennya terhadap Islam dan mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.
"Sebagai parpol Islam, seorang Ketua Umum PPP harus memiliki jiwa yang religius, mudah diterima oleh ulama/santri dan harus fasih baca Al-Qur’an," jelasnya.
"Alhamdulillah di Aceh persyaratan ini sudah dijalankan terhadap para calon kepala daerah. Nah sebagai parpol Islam PPP juga semestinya demikian," tandasnya.
Baca juga: Memanas Jelang Muktamar, DPP Kubu Mardiono Bereaksi atas Penolakan Eksponen Fusi PPP 1973
Syarat mampu baca Al-Qur’an juga disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Muslich Zainal Abidin.
"Membaca al-Qur’an sangat penting mengingat ini adalah partai Islam warisan para ulama," jelas KH Muslich.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memberikan pernyataan bahwa tokoh internal dan eksternal partai berpeluang untuk maju di Muktamar PPP yang akan digelar antara bulan Agustus-September 2025.
"Nah sembari juga nunggu ya tokoh-tokoh baik internal maupun eksternal, siapa saja yang misalnya dari eksternal, yang tokoh-tokoh yang mau gabung dengan PPP," kata Mardiono di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Muktamar PPP awalnya akan digelar pada April, namun karena banyak kader dan pengurus yang menjadi jemaah haji, pelaksanaan muktamar ini pun diundur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.