KPAI Terima 973 Laporan Kekerasan Terhadap Anak pada 2025, Paling Banyak Kekerasan Seksual
Menurut Ai Maryati, tingginya angka kekerasan anak di ranah keluarga mengindikasikan masih lemahnya perlindungan anak di tingkat domestik
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Muhammad Zulfikar
Dari sisi jenis kelamin pelaku, 52,7 persen adalah laki-laki, 28,7 persen perempuan, 7,3 persen berasal dari lembaga, dan 11,2 persen tidak disebutkan.
Baca juga: Setahun Berlalu, KPAI hingga Komnas HAM Desak Penuntasan Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo
Menurut Ai Maryati, tingginya angka kekerasan anak di ranah keluarga mengindikasikan masih lemahnya perlindungan anak di tingkat domestik.
"Penyelenggaraan perlindungan anak di Indonesia masih menghadapi tantangan serius di ranah domestik, yakni dalam lingkungan keluarga, yang seharusnya menjadi tempat pertama dan utama bagi perlindungan anak," katanya.
"Anak-anak masih rentan mengalami diskriminasi, pengabaian, dan kekerasan dalam lingkup keluarga," tambahnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga dalam membangun sistem perlindungan yang menyeluruh.
Komisioner KPAI Sebut Pemerintah Berhak Blokir Roblox Jika Abaikan Hak Anak |
![]() |
---|
KPAI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus ABG Dieksploitasi Jadi LC di Jakbar, Diduga Banyak Korban |
![]() |
---|
Motif ART Rekam Majikan Tanpa Pakaian di Bekasi, Dikirim ke Pacar yang Berprofesi Satpam |
![]() |
---|
LPSK Catat Rendahnya Permohonan Perlindungan Korban TPKS di Papua: Kami Yakin di Sana Banyak Kasus |
![]() |
---|
KPAI Setuju Mendikdasmen Larang Anak-anak Main Roblox: Dampaknya Cenderung Negatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.