Kongres PDIP
Said Abdullah Ungkap Makna Momen Prananda-Puan Rangkulan: Di PDIP Hanya Ada Faksi Ibu Mega
Momen keakraban Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam acara Bimtek Fraksi PDIP di Sanur, Bali jadi sinyal tak ada faksi di tubuh PDIP.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Momen keakraban putra dan putri Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam acara Bimtek Fraksi PDIP di Sanur, Bali menyedot perhatian publik.
Dalam foto yang dilihat Tribunnews.com, Prananda Prabowo tampak terlihat merangkul akrab Puan Maharani.
Momen itu terlihat ketika keduanya tengah mengantar Megawati Soekarnoputri yang akan memberikan pengarahan kepada anggota DPR RI, DPRD Provinisi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Bali Beach Convention Center.
Prananda dan Puan Maharani tampak akrab hangat dan tampak berbincang sambil berjalan.
Megawati yang berjalan di sisi kiri, tampak tersenyum melihat momen keakraban kedua anaknya tersebut.
Baca juga: Prananda Rangkul Puan di Bali, PDIP Kirim Sinyal Anti-Faksi Jelang Kongres
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menilai, momen itu sangat menunjukkan keharmonisan.
Tak hanya sekadar hubungan kakak-adik, tetapi harmoni itu juga terjaga di internal PDIP.
"PDI Perjuangan solid bukan sekadar slogan. Harmoni beliau berdua sebagai anak biologis dan ideologis Ibu Mega dan PDI Perjuangan," kata Said saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).
Baca juga: Jawaban Puan Maharani soal Kabar Kongres PDIP Digelar di Bali: Coba Kita Lihat Tanggal 1 Agustus
Said pun mengatakan, Puan dan Prananda tumbuh di rumah besar PDIP.
Keduanya merupakan anak biologis sekaligus ideologis PDIP.
Tak hanya itu, keduanya berproses dan memberi warna dalam perjalanan PDIP sebagai partai besar.
Ketua Banggar DPR RI ini juga menegaskan, bahwa tidak ada faksi di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.
"PDI Perjuangan solid di bawah kepemimpinan Ibu Mega. Perbedaan pendapat tidak bisa kita maknai sebagai faksional di dalamnya. Justru itulah wujud dari demokrasi di PDI Perjuangan. Wacana boleh berbeda, tetapi ketika Ibu Ketua Umum memutuskan, kami semua solid mendukung penuh keputusan tersebut," terang dia.
Said menilai keberadaan Puan dan Prananda menopang penuh kepemimpinan Megawati.
“Beliau berdua hanya berbagi peran dan penugasan politiknya yang ditujukan untuk kebesaran PDI Perjuangan," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.