Terbantu Ada Program JKN, Eka Bisa Jalani Perawatan 9 Hari di Rumah Sakit
Eka Istoryna merasa terbantu dengan adanya program JKN dari pemerintah karena bisa menjalani perawatan selama 9 hari di Rumah Sakit
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan perubahan besar dalam sistem kesehatan di Indonesia sejak 2014. Program ini telah memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Biaya pelayanan kesehatan yang tidak murah menjadikan masyarakat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan yang baik. Namun, dengan adanya Program JKN yang menggunakan sistem gotong royong telah menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Seperti yang dirasakan oleh salah satu peserta JKN, Eka Istoryna (42), ia mengaku bahwa dirinya telah merasakan manfaat besar dari Program JKN. Ditemui saat sedang mengakses pengobatan di rumah sakit yang ada di Bandar Lampung. Ia menceritakan bahwa pengobatan akibat asam lambung yang ia derita dijamin penuh oleh Program JKN, Senin (14/4).
Penyakit asam lambung adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa tidak nyaman atau nyeri yang terjadi pada perut bagian atas setelah makan atau minum. Gangguan tersebut dikenal juga dengan istilah sakit maag, indigestion, ataupun dispepsia.
Penyebabnya dapat karena berbagai hal, seperti luka pada lapisan dalam lambung, konsumsi minuman dan makanan yang bisa mengiritasi lambung, stres, infeksi bakteri, maupun efek samping penggunaan obat.
”Berawal dari sakit pada perut, lalu saya merasa mual, muntah yang tak berhenti. Sampai akhirnya saya merasa sakit yang sudah tidak tertahankan. Akhirnya keluarga membawa saya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis,” cerita Eka.
Baca juga: Rasakan Manfaat Program JKN, Warga Boyolali Makin Tersenyum Layanan Mudah Lewat BPJS Keliling
Awalnya Eka merasa cemas dengan biaya perawatan, namun ketika mengetahui bahwa biaya semua tindakan rawat inap dan obat ditanggung sepenuhnya oleh JKN, Eka merasa lega dan bersyukur.
Ia juga mengapresiasi pelayanan yang didapatnya, menurutnya fasilitas yang diterimanya tak ada beda dengan pasien umum, mulai dari ruangan kamar yang bersih, tenaga medis kesehatan yang ramah dan pelayanan yang memuaskan.
“Alhamdulillah setelah ditangani rumah sakit, kondisi saya berangsur semakin membaik. Luar biasa Program JKN bisa menjamin seluruh biaya pengobatan saya. Entah uang dari mana saya peroleh jika saya harus membayar semuanya. Saya sangat bersyukur telah menjadi peserta JKN dan merupakan penolong dalam menjalani rawat inap yang berbiaya mahal ini,” tutur Eka.
Eka juga memberikan apresiasi terhadap pelayanan medis yang diterimanya di rumah sakit. Ia merasa bahwa tenaga medis bertugas dengan ramah dan cekatan. Selama proses perawatan, ia menyampaikan keluhan-keluhan yang dirasakannya dan dokter dengan baik mendengarkan serta meresponsnya.
“Saya merasa terbantu dengan adanya Program JKN ini. Selama sembilan hari rawat inap, tidak ada kendala, mulai dari masuk IGD hingga pindah ke ruang rawat dan pelayanan obat, semuanya dilayani dengan baik," ungkap Eka.
Eka mengakui akses pelayanan JKN semakin cepat dan mudah, saat ini berobat ke fasilitas kesehatan cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu digital yang ada di Aplikasi Mobile JKN.
“Dulu kalau mau berobat harus bawa kartu JKN, sekarang saya berobat ke faskes tingkat pertama maupun ke rumah sakit cukup bawa KTP saja bisa langsung dilayani, ini saja dirawat di rumah sakit saya hanya bawa KTP," ujarnya.
Di akhir perbincangan pun mengucapkan banyak terima kasih kepada BPJS Kesehatan telah berupaya menjalankan Program JKN dengan sebaik-baiknya. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkannya menjadi peserta JKN.
"Semoga ke depannya Program JKN dipertahankan sehingga bisa terus membantu masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi, untuk mendapatkan akses berobat yang mudah tanpa biaya,” tutup Eka.
Baca juga: Berkat JKN, Persalinan Ibu Jam Tiga Pagi Tetap Dilayani Sepenuh Hati
10 Provinsi dengan Tingkat Kepemilikan Jaminan Kesehatan Tertinggi di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Perjuangan Agen Pesiar di Flores dari Rumah ke Rumah Ajak Warga Melek Jaminan Kesehatan |
![]() |
---|
Jaminan Kesehatan untuk Semua, Menguak Perlindungan BPJS Kesehatan bagi Pelajar WNA di Indonesia |
![]() |
---|
1.500 Warga Ternate Maluku Utara Dapat Layanan Kesehatan Gratis, Skrining TBC hingga Operasi Katarak |
![]() |
---|
Lupa Bawa KTP, Anggota DPRD Tasikmalaya Keluhkan Bayinya Ditolak Berobat Pakai BPJS, RSUD Buka Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.