Dirut Agrinas Pangan Mundur dan Minta Maaf, Rocky Gerung Kasih Pujian: Tahu Ada Problem di Danantara
Sikap undur diri dari Dirut PT Agrinas dan minta maaf, menurut Rocky Gerung, menunjukkan Joao Angelo De Sousa Mota sebagai sosok yang berintegritas.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Bobby Wiratama
"Agrinas adalah upaya Presiden Prabowo untuk mempercepat penyediaan pangan dan semua hal yang kita tahu tentang integritas akhirnya bisa juga kita temukan pada seorang Dirut Agrinas," kata Rocky.
"Dan itu penanda bahwa tidak semua orang jadi rakus, tidak semua orang ingin terus bercokol pada kedudukannya, sementara publik melihat bahwa tidak ada prestasi," jelasnya.
Rocky juga menyebut, keputusan undur diri ini menunjukkan bahwa Joao Angelo De Sousa Mota tahu ada hal yang bermasalah, baik dalam manajemen BUMN atau di tubuh Danantara itu sendiri.
"Jadi sekali lagi, pertanggungjawaban yang bersangkutan menunjukkan bahwa Pak Dirut ini tahu bahwa ada sesuatu yang enggak beres, entah di dalam manajemen BUMN-BUMN terutama, atau di dalam prioritas bisnis dari holding Danantara ini," papar Rocky.
Menilik undur dirinya aktivis pro-integrasi Timor Timur dengan Indonesia ini dari Agrinas Pangan, Rocky Gerung juga menilai, seharusnya pemerintah menyadari sekaligus membenahi problem yang ada di Danantara.
"Jadi, semua hal yang kemudian kita pahami hari-hari ini menunjukkan bahwa memang masih banyak problem yang harus dibenahi itu," ujarnya.
"Karena dari awal Danantara itu menyimpan banyak kontradiksi atau banyak kontroversi. Karena BUMN diharuskan untuk menyetorkan dividen pada Danantara untuk diolah menjadi aset nasional supaya bisa menimbulkan harapan bahwa di masa depan akan ada dana yang jatuh atau turun menjadi tempat rakyat berharap atas keadilan sosial, atas kemakmuran macam-macam," jelasnya.
"Tapi sekali lagi ini satu bukti baru —bukan bukti aja— 'petunjuk', bahwa Danantara masih banyak masalah di dalamnya tuh," tambahnya.
Rocky berharap, Prabowo dapat merespon implikasi dari keresahan di balik pengunduran diri Joao Mota.
Sebab, masih ada birokrasi yang ribet dan kurangnya efisiensi di tengah ambisi mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Tentu kita ingin lihat bagaimana Presiden menanggapi satu kasus ini dan melihat bahwa ini menjadi latar dari kasus-kasus yang lain yaitu bahwa inefisiensi atau birokratisasi, sementara Presiden ingin mempercepat penyediaan pangan, dan itu kelihatannya yang jadi semacam kerisauan dari sang direktur sehingga dia akhirnya merasa gagal dalam 6 bulan," papar Rocky.
"Tidak ada modal, tidak ada garis start sehingga dia tahu bahwa dia akan gagal juga di hari-hari ke depan," tandasnya.
Poin Pernyataan Undur Diri Joao Mota dari Direktur Utama PT Agrinas
Joao Mota memutuskan mundur dari Agrinas karena merasa belum memberikan kontribusi nyata kepada ekonomi negara dan para petani di Indonesia.
- Saya, Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, ingin menyampaikan bahwa pada hari ini, tanggal 11 Agustus 2025, mengajukan pengunduran diri yang diserahkan kepada Danantara pada siang hari ini.
- Kami sudah menduduki jabatan ini persis hari ini kami menjabat selama enam bulan. Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam memajukan kesejahteraan petani.
Joao juga menjelaskan, tidak ada dukungan dari stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan.
Menurutnya, hal itu terlihat dari fakta bahwa PT Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.
- Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya.
- Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Contohnya anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.