Senin, 1 September 2025

Aksi Demonstrasi di Pati

Tiba di Jakarta, Warga Pati Berikan Jamu ke Pihak KPK: Supaya Tak Masuk Angin

350 warga Pati datangi KPK, desak penonaktifan Bupati Sudewo dalam kasus suap DJKA. Jamu simbolik jadi sindiran aksi damai.

ILHAM RIAN
DEMO KPK — Ratusan warga Pati melakukan demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (1/9/2025). Mereka yang menuntut penuntasan kasus korupsi Bupati Pati Sudewo mengancam akan melakukan aksi nekat jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 350 warga Pati tiba di Jakarta. Mereka mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (1/9/2025).

Tujuan kedatangan mereka untuk mengawal proses hukum kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) yang diduga melibatkan Bupati Sudewo.

Berdasarkan pemantauan Tribunnews.com di depan gedung KPK pada Senin sekitar pukul 10.30 WIB, massa membentangkan sejumlah bendera merah putih dan spanduk. Salah satu spanduk bertuliskan ‘Tangkap Bupati Pati Sudewo’.

Mereka duduk di depan gedung KPK

Koordinator lapangan aksi, Supriyono alias Boto mengungkap Sudewo diduga menerima suap. Ada sejumlah alasan dugaan kuat keterlibatan Sudewo dalam kasus yang merugikan negara tersebut.

"Satu, dari KPK telah menyita uang 3 miliar [Rp3 miliar] di rumah pribadi Bapak Sudewo," ungkapnya. 

"Yang kemarin Bapak Bupati Sudewo mengembalikan uang 720 juta [Rp720 juta] di KPK. Artinya Bupati Sudewo sadar telah melakukan perbuatan melanggar hukum," tambahnya.

Menurutnya, tindakan pengembalian uang tersebut merupakan pengakuan bahwa dana itu adalah hasil tindak pidana. 

Karena itu, ia menuding KPK selama ini tidak serius mengembangkan kasus, melainkan hanya "mengkondisikan" agar Sudewo bisa lepas dari jerat hukum.

Meskipun diwarnai ancaman, pertemuan dengan perwakilan KPK membuahkan hasil awal. 

Supriyono menyatakan bahwa KPK berjanji akan berkoordinasi internal untuk menerbitkan surat rekomendasi penonaktifan Bupati Sudewo kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Presiden Prabowo.

"Hasilnya kita disuruh menunggu ya, untuk jamnya belum ada, belum ada kepastian," katanya.

Aksi yang diikuti sekitar 350 warga dari Pati ini juga diwarnai gestur simbolis. 

Mereka memberikan jamu "Tolak Angin" kepada perwakilan KPK

"Kayaknya KPK itu masuk angin. Dan biar enggak masuk angin," sindir Supriyono.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan