Demo di Jakarta
Pandji Pragiwaksono: Yang Terjadi Sekarang Kemarahan Kolektif Rakyat
Menurut Pandji Pragiwaksono, kemarahan rakyat Indonesia di demonstrasi sekarang jauh berbeda dengan yang terjadi di 1998.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Choirul Arifin
Dia memahami ekspresi kemarahan rakyat yang turun ke jalan. Menurutnya, kemarahan adalah bentuk komunikasi yang wajar ketika suara publik tidak didengar.
Namun ia berharap, setelah luapan emosi reda, dialog dan diskusi bisa kembali dibangun untuk mencari solusi bersama.
Baca juga: Pandji Pragiwaksono Sebut Akar Kemarahan Rakyat Indonesia, Singgung Warisan Masa Lalu
“Dialog, diskusi baru selesai setelah kemarahannya lewat. Kita gak bisa debat sama orang marah, gak bisa debat sama orang takut, gak bisa debat sama orang emosional. Salurin dulu aja,” jelasnya.
Bagi Pandji, jalan terbaik untuk meredam gejolak sosial adalah mengembalikan kehidupan seperti sedia kala. Di mana kebijakan tidak lagi menekan rakyat kecil, dan pejabat publik benar-benar menunjukkan kepedulian kepada masyarakat yang mereka wakili.
Demo di Jakarta
Roy Suryo Soroti Pertemuan Wapres Gibran dengan Perwakilan Driver Ojol: Seperti Sudah Diatur |
---|
Rumah Sri Mulyani Dijarah, Direktur Eksekutif Celios: Anomali, Masak Bisa Jadi Sasaran Amuk Massa? |
---|
Curhat ke Jusuf Hamka Rumah Dijarah hingga Kucing Raib, Uya Kuya dan Astrid Kuya Tak Nafsu Makan |
---|
IPW: Tindakan Tegas Polri-TNI Redam Kerusuhan, Aspirasi Harus Disampaikan tanpa Anarki |
---|
Detik-detik Kompol Cosmas Kaju Gae, Personel Brimob Disidang Etik Kasus Tewasnya Driver Ojol Affan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.