Jumat, 5 September 2025

Demo di Jakarta

Pandji Pragiwaksono: Yang Terjadi Sekarang Kemarahan Kolektif Rakyat

Menurut Pandji Pragiwaksono, kemarahan rakyat Indonesia di demonstrasi sekarang jauh berbeda dengan yang terjadi di 1998.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Herudin
RAKYAT GUSAR - Komika Pandji Pragiwaksono di sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Senin (10/8/2020). Pandji menilai, masyarakat sudah terlalu sering merasa dirugikan oleh keputusan politik Pemerintah dan DPR yang tidak berpihak pada mereka. 

Dia memahami ekspresi kemarahan rakyat yang turun ke jalan. Menurutnya, kemarahan adalah bentuk komunikasi yang wajar ketika suara publik tidak didengar. 

Namun ia berharap, setelah luapan emosi reda, dialog dan diskusi bisa kembali dibangun untuk mencari solusi bersama.

Baca juga: Pandji Pragiwaksono Sebut Akar Kemarahan Rakyat Indonesia, Singgung Warisan Masa Lalu

“Dialog, diskusi baru selesai setelah kemarahannya lewat. Kita gak bisa debat sama orang marah, gak bisa debat sama orang takut, gak bisa debat sama orang emosional. Salurin dulu aja,” jelasnya.

Bagi Pandji, jalan terbaik untuk meredam gejolak sosial adalah mengembalikan kehidupan seperti sedia kala. Di mana kebijakan tidak lagi menekan rakyat kecil, dan pejabat publik benar-benar menunjukkan kepedulian kepada masyarakat yang mereka wakili.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan