Sabtu, 6 September 2025

Demo di Jakarta

Rumah Sri Mulyani Dijarah, Direktur Eksekutif Celios: Anomali, Masak Bisa Jadi Sasaran Amuk Massa?

Direktur Eksekutif Celios menyebut, penjarahan rumah Sri Mulyani mencerminkan ketidakpastian akan jaminan keamanan bagi investor asing.

Tribunnews/Endrapta
RUMAH MENKEU DIJARAH - Dalam foto: Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025) malam. Direktur Eksekutif Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengaku heran terhadap terjadinya aksi penjarahan di rumah milik Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. 

Hal ini, kata Bhima, bisa memengaruhi reputasi negara di mata investor asing.

Menurutnya, posisi Menteri Keuangan RI setara dengan Wakil Presiden atau RI2, sehingga harus mendapat perlindungan dan penjagaan yang ketat.

"Anomali apa? Bahwa posisi Menteri Keuangan yang penuh risiko, posisi Menteri Keuangan yang, oke ada blundernya, tapi bagaimana pun juga Menteri Keuangan ini sebenarnya RI2," tutur Bhima.

"Saya bisa bilang Menteri Keuangan adalah RI2. Dia harus dilindungi dan dijaga oleh Presiden dengan semua kekuatan," jelasnya.

"Karena ini reputasi, reputasi dari investor, reputasi dari pelaku usaha, investor asing yang mau masuk, credit rating juga atau pemeringkat utang, lembaga internasional, mitra itu, sekarang melihat, 'Ini gimana ya Indonesia, ada rumah menteri keuangan itu dijarah,'" tambahnya.

"Berarti ini seolah Menteri Keuangan itu dibiarkan untuk menjadi korban dari massa yang marah, itu enggak boleh gitu ya," imbuh Bhima.

"Jadi semua eksekutif, pembantu. Ini kan masalah masalah keamanan, masalah security. Dan saya kira nih tekanan ke depan dari pengelolaan APBN terutama makin berat," katanya.

Aksi penjarahan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di kawasan Bintaro sektor 3A, Tangerang Selatan, oleh massa sejak pukul 00.30 WIB Minggu dinihari, 31 Agustus 2025. Massa membawa berbagai barang berharga dari rumah Sri Mulyani termasuk berbagai perabot dan barang elektronik.
Aksi penjarahan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di kawasan Bintaro sektor 3A, Tangerang Selatan, oleh massa sejak pukul 00.30 WIB Minggu dinihari, 31 Agustus 2025. Massa membawa berbagai barang berharga dari rumah Sri Mulyani termasuk berbagai perabot dan barang elektronik. (Kolase Tribunnews)

Bhima menegaskan, penjagaan dan keamanan terhadap semua menteri, termasuk Menteri Keuangan RI, seharusnya menjadi prioritas utama ke depannya.

"Maka, enggak boleh lagi ada kejadian di mana keamanan pembantu presiden, khususnya Menteri Keuangan itu, menjadi bukan prioritas. Ini kita juga cukup kecewa dengan kejadian kemarin," tegasnya.

Rumah Menteri Keuangan RI Dijarah, Jaminan Keamanan bagi Investor Dipertanyakan

Bhima juga menyebut, dijarahnya rumah Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, mencerminkan ketidakpastian akan jaminan keamanan bagi investor asing untuk menanam modal ke Indonesia.

"Jadi kan kalau Rumah Menteri Keuangan saja diserang, dijarah begitu, apa jaminan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia?" tanya Bhima, retoris.

"Apalagi investor nanam modalnya untuk 30 tahun, 40 tahun ke depan," lanjutnya.

Dalam foto: Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Dalam foto: Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Senin (28/7/2025). (Nitis Hawaroh/Tribunnews.com)

Ketiadaan jaminan keamanan nasional, kata Bhima, jelas memengaruhi daya saing Indonesia untuk menarik investor asing.

Sehingga, Bhima berharap, aksi penjarahan di rumah menteri tidak terulang lagi, karena hal tersebut bisa memengaruhi citra Indonesia di mata internasional.

"Nah, ini kan masuk pada masalah daya saing. Daya saing itu salah satunya adalah stabilitas politik dan salah satu masalah daya saing adalah soal masalah faktor keamanan," papar Bhima.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan