Demo di Jakarta
Pasca-Unjuk Rasa Agustus Dinilai Jadi Momentum Kapolri Bersih-bersih Institusi Polri
Menurut Dar Edi Yoga, masyarakat masih menyimpan harapan besar terhadap institusi Polri.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dinilai punya peran penting dalam meredam aksi kerusuhan yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah, akhir Agustus 2025 lalu.
"Polri bersama TNI bekerja keras mengembalikan situasi, dan publik bisa melihat hasilnya. Itu patut kita hargai. Keberhasilan itu menunjukkan kesigapan aparat menjaga stabilitas negara," ujar praktisi media, Dar Edi Yoga, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Istana dan DPR Bantah Prabowo Kirim Surpres Ganti Kapolri, Listyo Sigit Batal Pensiun Lebih Cepat?
Namun ia mengingatkan, apresiasi tersebut tidak boleh membuat Polri lengah. Wakil Bendahara Umum PWI Pusat untuk periode 2018–2023 itu mengingatkan, keberhasilan mengendalikan kerusuhan tidak boleh menutupi pekerjaan rumah terbesar, membersihkan institusi dari praktik menyimpang.
"Polri harus berani menindak oknum yang merusak nama baik, entah itu penyalahgunaan wewenang, permainan hukum, atau perilaku yang jauh dari nilai pengayoman," ujar salah satu pendiri Beranda Ruang Diskusi tersebut.
Menurut Dar Edi Yoga, masyarakat masih menyimpan harapan besar terhadap institusi Polri.
"Reformasi internal tidak bisa ditunda lagi. Publik menunggu langkah nyata Kapolri untuk menata barisan agar Polri tegak lurus, profesional, transparan, dan humanis. Tanpa itu, kepercayaan rakyat akan terus terkikis," ujarnya.
Ia juga menilai tantangan yang dihadapi Jenderal Listyo sejak awal menjabat memang berat.
"Pandemi Covid-19, konflik di daerah, ancaman terorisme, hingga kerusuhan akhir Agustus adalah ujian besar. Semua berhasil dilewati. Tetapi ujian terberat justru datang dari dalam: membenahi institusi yang masih kerap dipertanyakan integritasnya," kata Ketua Umum Forum Pemred SMSI ini.
Ia menambahkan, publik mendukung penuh upaya Kapolri menjaga keamanan nasional sembari menuntut keberanian lebih besar dalam melakukan reformasi.
"Kapolri sudah membuktikan mampu mendinginkan suasana. Sekarang saatnya membuktikan bahwa Polri benar-benar bisa bersih dan dekat dengan rakyat," pungkasnya.
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Prabowo Disebut Tetap Jadi Kapolri hingga Akhir 2025
Reformasi Polri
Sementara itu, Penasehat ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi memberikan tanggapan mengenai desakan masyarakat untuk reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Desakan reformasi Polri kian menguat memasuki September 2025, setelah munculnya dugaan kekerasan aparat saat menangani massa demonstrasi pada akhir Agustus 2025 di Jakarta dan beberapa kota lain.
Terkait itu, Aryanto Sutadi menyebut, dibutuhkan sosok-sosok aparat kepolisian yang berintegritas tinggi dan tahu betul apa kelemahan di tubuh Polri.
Aryanto juga mengakui bahwa kepolisian selalu menuai sorotan dan kritik tajam lantaran dinilai telah mengecewakan masyarakat. Sehingga, reformasi Polri benar-benar dibutuhkan.
Demo di Jakarta
3 Kabar Terbaru Eko Patrio Usai Rumahnya Dijarah: Trauma, Ngontrak, Pasrah Dinonaktifkan |
---|
LPSK Ungkap 114 Korban Luka dalam Kerusuhan, 7 Cedera Berat Termasuk Koma dan Patah Tulang Parah |
---|
Eko Patrio Perdana Keluar Rumah Usai Penjarahan, Temui Terduga Pelaku yang Bawa Kucing Kesayangannya |
---|
7 Pelaku Penjarahan Hancurkan Rumahnya, Eko Patrio Malah Tunjukkan Sikap Legawa: Saya Maafkan |
---|
Sherina Munaf dan Uya Kuya Sepakat Damai soal Kucing Hasil Penjarahan, 5 Ekor akan Dikembalikan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.