Muktamar PPP
Cerita di Balik Islah PPP, Ada 'Orang Baik' yang Persatukan Mardiono dan Agus Suparmanto
Usman Tokan, menyambut positif langkah rekonsiliasi antara dua kubu kepemimpinan PPP, yakni kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dualisme kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah berakhir, usai pihak Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjadi mediator dua kubu di partai berlambang Ka'bah itu.
Islah berarti perdamaian, rekonsiliasi, atau perbaikan hubungan antara pihak-pihak yang berselisih.
Adapun dalam Muktamar X PPP di Ancol, Jakarta Utara, pada (27/9/2025), Muhamad Mardiono dan Agus Suparmanto sama-sama mendeklarasikan sebagai ketua umum terpilih PPP.
Baca juga: Romahurmuziy Tak Akan Gugat SK Menteri Hukum Soal Kepengurusan PPP Usai Mardiono-Agus Islah
Namun kini, sebagaimana Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan oleh Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, di kantornya di Jakarta, pada Senin (6/10/2025), Mardiono tetap menduduki posisi Ketua Umum PPP.
Sementara itu, rivalnya, Agus Suparmanto, kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Baca juga: Respons Romahurmuziy soal Islah Mardiono dan Agus Suparmanto di PPP
Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020–2025, Usman Tokan, menyambut positif langkah rekonsiliasi antara dua kubu kepemimpinan PPP, yakni kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto.
Dia menyebut, perdamaian keduanya merupakan hasil upaya dari “orang-orang baik” yang ingin melihat PPP kembali bersatu dan bangkit.
“Ya ada orang baik yang sangat sayang kepada PPP sehingga berupaya untuk mempertemukan kedua belah pihak. Alhamdulillah keduanya menyambut baik,” kata Donnie Tokan, sapaan akrab Usman Tokan kepada Tribunnews.com, Selasa (7/10/2025).
Donnie Tokan tidak mengetahui sosok orang baik yang dimaksud, termasuk saat ditanya apakah dari internal atau eksternal PPP.
Menurutnya, hanya tiga tokoh yakni Mardiono, Agus Suparmanto, dan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin yang melakukan pertemuan dengan sosok baik tersebut.
"Cuma kita dengarnya ada orang baik yang sayang sama PPP sehingga berupaya mempertemukan kedua belah pihak dan alhamdulillah ada kesepakatan," ucapnya.
Menurut Usman, hasil dari pertemuan tersebut menunjukkan adanya semangat rekonsiliasi yang diterima kedua belah pihak.
Terutama perihal posisi ketua umum, wakil ketua umum, dan bendahara partai.
“Ya mereka bersepakat, mereka diskusikan. Tentunya kalau dua kubu berkomunikasi, namanya rekonsiliasi, win-win solution. Kalau ketua umumnya Pak Mardiono, sekjennya dari sana. Kalau kemudian Pak Agus tadinya calon ketua umum tapi karena SK Menkum sudah keluar, Pak Mardiono ketua umum, ya sudah, Pak Mardiono ketua umum, Pak Agus wakil ketua umum,” ujarnya.
"Kesepakatan-kesepakatan yang dibangun, kesepahaman-kesepahaman ini tentunya sama-sama punya niat dan tujuan yang sama, membesarkan PPP,” imbuhnya.
Soal siapa pihak yang menjadi mediator pertemuan, Donnie Tokan kembali menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui detailnya.
"Enggak tahu saya, pokoknya orang baik aja yang punya niatan. Yang kita tahu adalah orang-orang baik yang punya keinginan melihat PPP ini bangkit. Jangan sampai ada pertentangan, karena PPP ini kan warisan ulama yang berdiri sejak tahun 1973 dan sudah mendarmabaktikan dirinya ikut serta membangun negeri ini. Jangan sampai hilang,” katanya.
Baca juga: PPP Islah, Ketua Mahkamah Partai: Seharusnya Pemerintah Tetapkan Agus Suparmanto Ketua Umum
Lebih lanjut, Donnie Tokan mengimbau seluruh kader dan pimpinan PPP di seluruh Indonesia untuk ikut menyambut gembira proses rekonsiliasi Mardiono dan Agus Suparmanto.
"Kita mengimbau seluruh pimpinan partai di tingkat wilayah sampai ke ranting agar sama-sama menyambut kegembiraan atas rekonsiliasi yang sudah dilakukan di tingkat pusat. Menahan diri, sabar, dan menerima keadaan itu," ucapnya.
"Lalu kemudian nanti sama-sama ikut serta dalam musyawarah wilayah dan musyawarah cabang sampai ke tingkat bawah. Kita bersatu. Jangan lagi terpengaruh oleh isu-isu negatif, harus mendengarkan apa yang menjadi keputusan di pusat. Itu harapan kita,” katanya.
Respons Kubu Agus Suparmanto Soal Islah PPP
Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020–2025 Romahurmuziy, menilai bahwa proses islah atau perdamaian antara kubu Agus Suparmanto dan Muhammad Mardiono yang terjadi pada Senin sore (6/10/2025), merupakan hasil dari kompromi dan kesepakatan politik yang patut diapresiasi.
Menurut Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, meski langkah tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, namun dalam dunia politik, kompromi sering kali memiliki posisi lebih tinggi dari sekadar aturan tertulis.
"Kesepakatan Ishlah Agus Suparmanto dan Mardiono sore kemarin didasarkan atas kompromi dan kesepakatan. Meski tidak berarti secara AD/ART PPP 100 persen bisa dibenarkan. Tapi dalam politik, kompromi dan kesepakatan para pihak letaknya di atas peraturan,” kata Romahurmuziy, dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Selasa (7/10/2025).
Adapun dalam Muktamar X PPP, Rommy merupakan barisan pendukung Agus Suparmanto Ketua Umum PPP.
Rommy menegaskan, tujuan utama dari kesepakatan tersebut sangat mulia, yakni untuk menciptakan perdamaian di tubuh PPP dan mencegah terjadinya konflik internal yang berujung pada pemecatan antaranggota, baik di tingkat DPRD maupun DPW/DPC di seluruh Indonesia.
“Apalagi tujuannya mulia, agar perdamaian segera tercapai dan tidak ada pecat-memecat anggota DPRD dan DPW/DPC PPP di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Rommy juga menegaskan, pihaknya tidak akan menggugat Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum, terkait kepengurusan PPP terbaru, usai dualisme kepemimpinan di partai berlambang Ka'bah itu berakhir.
"Mungkin masih ada yang tak puas, karena keputusan damai memang takkan memuaskan seluruh pihak. Tapi mohon jangan lagi ada gugat-menggugat secara hukum agar PPP kembali kondusif," ujarnya.
Baca juga: PPP Islah: Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Akhirnya Sepakat Berdamai
Rommy juga meminta maaf atas kegaduhan di internal partai berlambang Ka'bah itu selama penyelenggaraan Muktamar X.
"Saya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, atas kegaduhan selama sepekan terakhir yang tersiar di media akibat Muktamar X PPP," katanya.
Setelah melalui periode dualisme kepemimpinan, dua kubu di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya mencapai kesepakatan damai atau islah.
Pertemuan yang dimediasi oleh Kementerian Hukum (Kemenkum) ini menetapkan kepengurusan baru yang merangkul kedua belah pihak.
Islah ini secara resmi disahkan melalui Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan oleh Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, di kantornya di Jakarta, pada Senin (6/10/2025).
Berdasarkan SK tersebut, Mardiono tetap menduduki posisi Ketua Umum PPP.
Sementara itu, rivalnya, Agus Suparmanto, kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Posisi strategis lainnya diisi oleh Taj Yasin Maimoen, yang akrab disapa Gus Yasin, sebagai Sekretaris Jenderal, dan Fauzan sebagai Bendahara Umum.
"Hari ini saya mengeluarkan surat keputusan Menteri Hukum yang baru di mana Pak Haji Muhammad Mardiono tetap menjadi Ketua Umum PPP, kemudian Pak Agus menjadi Wakil Ketua Umum kemudian Pak Gus Yassin menjadi Sekretaris Jenderal dan Fauzan menjadi Bendahara Umum,” ujar Supratman.
Menteri Supratman menyatakan harapannya agar terbitnya SK kepengurusan baru ini dapat mengakhiri konflik internal dan membawa suasana sejuk kembali ke dalam keluarga besar partai berlambang Ka'bah tersebut.
“Mudah-mudahan dengan keluarnya SK yang baru ini ada kesejukan kembali kepada keluarga besar PPP,” tuturnya.
Lebih lanjut, Supratman mendorong agar kepengurusan yang baru terbentuk ini dapat segera melengkapi seluruh jajaran personalianya.
Ia juga mengimbau agar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dapat segera diselenggarakan untuk mengkonsolidasikan langkah partai ke depan.
“Dan PPP akan segera menyelenggarakan mukernas dan itu akan dilakukan oleh pengurus yang baru hari ini, waktunya nanti kami serahkan sepenuhnya tetapi saya bermohon untuk bisa sesegera mungkin itu bisa dilakukan,” ujar Supratman.
Muktamar PPP
PPP Islah, Ketua Mahkamah Partai: Seharusnya Pemerintah Tetapkan Agus Suparmanto Ketua Umum |
---|
Menteri Hukum Sebut Tak Ada Peran Prabowo dalam Rekonsiliasi PPP Mardiono-Agus |
---|
Ketua Mahkamah Partai Ungkap Alasan Agus Suparmanto Islah dengan Mardiono |
---|
PPP Islah: Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Akhirnya Sepakat Berdamai |
---|
Akhir Dualisme Kepengurusan PPP, Mardiono Jabat Ketua Umum dan Agus Suparmanto Wakil Ketua Umum |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.