2 Kali Menkeu Purbaya Tolak Permintaan Luhut, Ogah Danai Family Office, Hanya Akan Doakan
Sudah dua kali Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menolak permintaan Luhut Binsar, terbaru soal pembanguan family office.
Jumlah tersebut sudah termasuk pembengkakan biaya dan menjadi beban berat bagi PT KAI dan KCIC, yang masih mencatatkan kerugian pada semester I-2025.
Gaya Komunikasi Purbaya Disentil
Sementara itu, gaya komunikasi politik Purbaya Yudhi Sadewa menuai kritik dari Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun.
Misbakhun meminta Purbaya agar fokus memperbaiki ekonomi tanah air, alih-alih komentar soal kebijakan kementerian lain.
Ia mencontohkan pernyataan Purbaya soal wacana anggaran MBG apabila tidak terserap secara maksimal sampai Oktober 2025 nanti.
Misbakhun menegaskan soal alokasi anggaran tersebut memiliki dimensi politik sendiri.
Sehingga, tidak bisa anggaran MBG yang tidak terserap dapat dialihkan begitu saja tanpa dibahas bersama dengan DPR.
"Pak Purbaya harus berhenti terlalu sering mengomentari kebijakan kementerian lain. Fokuslah pada desain ekonomi besar yang ingin dia bangun untuk mendukung visi Presiden," urai Misbakhun dalam sebuah diskusi ekonomi baru-baru ini, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).
"Sama ketika kami melihat bahwa ketika tiba-tiba Pak Purbaya langsung merespons menaikkan defisit dari 2,48 menjadi 2,68. Itu kan sebenarnya harus berkonsultasi dan rapatkan dengan DPR, tapi karena masih dalam proses pembahasan APBN sehingga ruang itu diberikan keleluasaan."
"Hal-hal seperti ini perlu disinergikan dengan DPR agar kebijakan ekonomi tidak terkesan sepihak," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nitis Hawaroh/Wahyu Gilang, Kompas.com/Muhammad Idris)
| Serba-serbi Menkeu Purbaya: Tak Gentar 'Disenggol' Luhut hingga Disindir Bahlil |
|
|---|
| Sosok Dheninda Chaerunisa, Ketua Komisi DPRD Gorut Dituduh Ejek Demontran, Politisi Muda NasDem |
|
|---|
| Mahfud MD Setuju Purbaya soal Ogah Bayar Utang Whoosh: Proyek Beratkan Pembangunan Lain |
|
|---|
| Mahfud MD: Penetapan Tersangka Nadiem Makarim Sudah Sah, Kejaksaan Punya 4 Alat Bukti |
|
|---|
| Satgas PKH Sita 4.160 Kubik Kayu Ilegal Hasil Pembalakan Liar di Sipora, Negara Rugi Rp 198 Miliar |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.