Respons Kemhan Atas Kritik Imparsial Soal Rencana Pembentukan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan
Kementerian Pertahanan menjawab kritik Lembaga Swadya Masyarakat (LSM) pemantau hak asasi manusia di Indonesia, Imparsial.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Wahyu Aji
Tribunnews/Gita Irawan
Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas saat ditemui di Balai Media Kementerian Pertahanan RI Jakarta Pusat pada Kamis (18/9/2025).
Menurut Imparsial, tutur Wira, alih-alih melakukan restrukturisasi atau pengurangan jumlah Koter sebagaimana diamanatkan dalam agenda reformasi TNI, namun pemerintah justru memperkuat struktur tersebut.
Padahal, kata dia, struktur Komando Teritorial berpotensi digunakan untuk kepentingan politik kekuasaan.
"Padahal, struktur Koter merupakan warisan Dwifungsi TNI di masa Orde Baru dan berpotensi kembali digunakan untuk kepentingan politik kekuasaan," pungkasnya.
Baca Juga
| Bertemu Menhan Sjafrie, Surya Paloh: Diskusi dari Hati ke Hati |
|
|---|
| Bangun SDM Unggul BUMN Jasa Survey Ini Setuju Pelatihan Bela Negara Terus Dilakukan |
|
|---|
| Imparsial Soroti Fenomena Normalisasi Peran Militer di Institusi Sipil |
|
|---|
| Catatan Koalisi Sipil Jelang HUT ke-80 TNI: Demokrasi Terancam Multifungsi dan Impunitas Militer |
|
|---|
| TNI Punya Seragam Dinas Lapangan Baru, Beda Dengan Loreng Malvinas, Ini Kata Jenderal Tandyo |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.