Kereta Cepat
5 Poin Pernyataan Jokowi soal Proyek Whoosh, Sebut Bukan Cari Laba hingga Soroti Dampak Kereta Cepat
Mantan Presiden Joko Widodo menanggapi soal polemik utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh: bukan cari laba.
Agus mengatakan, Jokowi berceritah bahwa proyek Whoosh bisa dijalankan oleh Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, karena Menteri Perhubungan saat itu, Ignatius Jonan menolak, tidak setuju.
"'Saya kan menyerahkan pada Pak Menteri Perhubungan, Pak Menteri Perhubungan tidak setuju. Ya sudah, saya perintah Menteri BUMN untuk meneruskan.'" kata Agus menirukan ucapan Jokowi.
Agus kembali menjelaskan, alasan Jokowi ingin membangun proyek kereta cepat Whoosh.
"'Waktu itu saya di Beijing, saya diajak naik kereta itu ke Shanghai atau ke mana, cepat sekali dan bagus, enak sekali.' Xi Jinping nanya, 'Bapak mau?' 'Saya mau.'" kata Jokowi ditirukan Agus.
Saat itu, Agus juga sudah menjelaskan kepada Jokowi terkait perbedaan antara pembuatan kereta cepat dari pihak Jepang dengan pihak China.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Di Solo, Jokowi Jawab Soal Whoosh Terlilit Utang: Transportasi Publik Bukan untuk Mencari Laba
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rakli Almughni, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)
Kereta Cepat
| Mirip dengan Luhut, Jokowi Kembali Tegaskan Whoosh Bukan untuk Cari Untung |
|---|
| Bahas soal Dugaan Korupsi di Proyek Whoosh, Projo Sebut Isu Apapun Dipakai untuk Serang Jokowi |
|---|
| Diminta KPK Lapor Dugaan Mark-up Proyek Whoosh, Mahfud MD: Saya Tak Ada Kewajiban Melapor |
|---|
| Whoosh dan Utang Rp116 Triliun, Pakar Yakin KPK Sedang Selidiki Dugaan Korupsi, Jokowi Terseret? |
|---|
| Mahfud MD Dicap 'Sengkuni' usai Kritik Whoosh, PSI Ungkit Peran Jokowi Tunjuk Menkopolhukam |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.