Proyek Kereta Cepat
Debat Panas Bahas Polemik Utang Whoosh, PSI Sebut PDIP Tidak Inginkan Impian Berkelanjutan
PSI dan PDIP memanas dalam perdebatan terkait polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Hingga terkait Jokowi.
"Berarti anda tidak berpihak pada wong cilik," kata Bestari Barus.
PDIP kemudian merespons, fokus pembahasan mereka bukan pada siapa yang mendapat manfaat, melainkan pada kejanggalan dalam proses proyek tersebut sejak awal.
“Yang kita bicarakan adalah prosesnya. Dari awal PDIP sudah mengingatkan, apakah kereta cepat ini benar-benar kebutuhan masyarakat dan bagaimana prosesnya dilakukan,” ujar Ferdinand.
Perdebatan makin panas saat Ferdinand menyindir PSI yang menurutnya tidak memahami konsep proyek B2B.
“Dalam kereta cepat ini tidak perlu persetujuan DPR karena business to business. Anda ngerti nggak business to business itu?” ujar Ferdinand menanggapi dengan nada tinggi.
PSI kemudian balik mempertanyakan penggunaan dana negara tanpa persetujuan DPR dan tanpa sosialisasi.
“Bagaimana uang negara dipakai tanpa persetujuan DPR? Salah besar,” ujar Bestari.
PDIP kemudian menjelaskan, karena model proyek Whoosh adalah B2B, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Purbaya Yudhi Sadewa bahkan menolak pelibatan APBN untuk membayar utang proyek tersebut.
“Sekarang pihak mereka (mengarah ke Bestari PSI) membantah bahwa proyek ini bukan B2B. Jadi yang mau diselidiki adalah prosesnya. Sementara teman-teman di PSI hanya bicara soal impian-impian berkelanjutan, itu cerita lain,” tutur Ferdinand.
Bestari menutup perdebatan dengan sindiran tajam kepada PDIP, menanggapi soal pernyataan Ferdinand yang menyebut PSI hanya bicara soal impian-impian berkelanjutan.
“(Impian-impian berkelanjutan) yang tidak diinginkan PDI Perjuangan,” pungkasnya.
Terkait Utang Whoosh
Whoosh diresmikan oleh Jokowi pada 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta.
Namun, dalam perjalanannya, proyek mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp19,54 triliun, dari biaya awal yang direncanakan 6,07 miliar dollar AS.
Sehingga, total investasi proyek Whoosh kini mencapai 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp116 triliun.
Untuk membiayai investasi 7,2 miliar dollar AS pada proyek ini, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank.
Proyek Kereta Cepat
| Whoosh Disebut Bukan Cari Untung, Politisi PDIP Kaget: Gimana Dulu Jokowi Bisa Rayu Xi Jinping? |
|---|
| Jokowi Alihkan Kerjasama Whoosh dari Jepang ke China, Mahfud MD Pertanyakan Apa yang Jadi Jaminan? |
|---|
| Peneliti TII: KPK Harus Panggil Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh |
|---|
| Ichsanuddin Noorsy Sorot Pernyataan Luhut soal 'Terima Barang Busuk' Proyek Whoosh: Kenapa Menerima? |
|---|
| Ekonom: Restrukturisasi Utang Whoosh Buat Indonesia Masuk 'Debt Trap', Bikin Bergantung dengan China |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.