Proyek Kereta Cepat
Profesor Kampus Singapura Sebut Tak Mungkin Jokowi Tidak Beri Jaminan ke China soal Proyek Whoosh
Profesof kampus di Singapura, NTU, Sulfikar Amir, mempertanyakan jaminan apakah yang diberikan pemerintah era Jokowi kepada China terkait Whoosh.
Soal agunan atau jaminan inilah yang menjadi pertanyaan bagi Mahfud MD.
Ia mempertanyakan, jaminan apa yang diberikan pemerintah Indonesia kepada China dalam kaitannya dengan pembangunan proyek Whoosh.
Apalagi, menurut Mahfud MD, dokumen perjanjian maupun penghitungan proyek kereta cepat ini sulit diakses, padahal tidak termasuk rahasia negara.
Sulitnya akses dokumen ini dipertanyakan pula oleh para ahli yang sudah menyebut proyek itu tidak layak.
"Misalnya, seperti yang disebut Pak Agus Pambagio, Sri Lanka itu jaminannya kan pelabuhannya. Terus diambil China karena gagal bayar. Sekarang, pelabuhan internasionalnya menjadi pangkalan China," papar Mahfud MD.
"Nah, kita tidak tahu, apakah Indonesia memberi jaminan itu," katanya.
Mahfud MD lantas bicara kemungkinan, akan ada sesuatu yang diambil oleh China dari pemerintah Indonesia apabila terjadi gagal bayar utang proyek Whoosh.
Bahkan, jika terjadi gagal bayar, China juga bisa menganggap Indonesia melakukan wanprestasi.
Wanprestasi adalah kondisi di mana salah satu pihak dalam suatu perjanjian gagal atau lalai memenuhi kewajibannya yang telah disepakati.
"Bahkan, kalau terjadi perubahan hukum yang signifikan, tertulis di situ (dalam perjanjian utang) China bisa menganggap Indonesia atau negara lain wanprestasi dan dianggap gagal bayar, lalu dilakukan tindakan sesuai dengan jaminan-jaminan itu," tutur Mahfud MD.
"Nah, ini yang merupakan hasil studi terhadap dokumen-dokumen ini," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizkianingtyas T)
Proyek Kereta Cepat
| Profesor NTU Singapura Sebut Eksekusi Proyek Whoosh Ceroboh: China Buru-buru, Tak Ada Studi Mendalam |
|---|
| Jokowi Sebut Proyek Whoosh Investasi Sosial, Anggota DPR: Tapi Ini Rugi, Siapa yang Mau Bayar? |
|---|
| Diduga Ada Mark Up, Legislator Demokrat Desak BPK Audit Proyek Kereta Whoosh |
|---|
| Demokrat Sebut Proyek Whoosh Rugi Rp 2 T per Tahun, Pemerintah Harus Putuskan Siapa yang Tanggung |
|---|
| Whoosh Disebut Bukan Cari Untung, Politisi PDIP Kaget: Gimana Dulu Jokowi Bisa Rayu Xi Jinping? |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.