Budi Arie Pastikan Hubungan dengan Jokowi Tetap Baik Meski Logo Projo Diubah
Ketua Umum Projo Budi Arie bantah pisah dari Jokowi. Ia menyebut narasi tersebut sebagai bentuk “framing adu domba” dan menegaskan masih komunikasi.
Ringkasan Berita:
- Budi Arie bantah pisah dari Jokowi. Ia menyebut narasi tersebut sebagai bentuk “framing adu domba” dan menegaskan komunikasi dengan Jokowi masih berjalan.
- Budi Arie menyatakan bahwa sejarah Projo tak bisa dipisahkan dari kiprah Jokowi sejak 2014 hingga 2024.
- Menurut Budi Arie, logo baru akan dirancang melalui sayembara publik, sebagai bagian dari pembaruan agar Projo tetap relevan dengan zaman.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan hubungannya dengan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masih terjalin baik.
Budi Arie menjelaskan, Projo telah diframing seakan pisah dari mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Saya mendapat berita dari berbagai media kok ada yang bilang Projo pisah dari Pak Jokowi, ini luar biasa sekali framing adu dombanya," kata Budi Arie pada pidato kembali terpilihnya sebagai Ketua Umum Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025).
"Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Pak Jokowi kok," ujarnya menambahkan.
Ia menjelaskan, lahirnya Projo tidak terlepas dari sosok Jokowi dan semangat untuk menghadirkan kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat.
"Sejarah Projo adalah sejarahnya Pak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024," ujar Budi Arie.
Terkait perubahan logo, Budi Arie menjelaskan bahwa hal itu bagian dari upaya pembaruan agar Projo tetap relevan dengan perkembangan zaman.
"Bahwa perubahan logo ini adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman," ucapnya.
Ia mengungkapkan, proses perubahan logo akan dilakukan secara terbuka melalui sayembara agar publik dapat berpartisipasi.
"Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul, nanti logo Projo yang baru," imbuhnya.
Dalam pembukaan Kongres pada Sabtu (1/11/2025), Budi Arie menuturkan bahwa dirinya akan bergabung dengan Partai Gerindra.
Selain itu, Projo mengubah logo organisasinya agar tidak menampilkan siluet wajah Jokowi dinilai sebagai upaya melepaskan citra kultus individu.
Budi Arie juga menyatakan bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta atau Jawa Kawi yang berarti “negeri” dan “rakyat”.
"Publik membaca ini sebagai tanda Budi Arie mulai berpaling dari Jokowi," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, kepada Tribunnews.com, Minggu.
| Projo Tak Bakal Jadi Partai, tapi Budi Arie yang Ingin Merapat ke Partai |
|
|---|
| Budi Arie Ngaku Sudah Berkomunikasi dengan Jokowi Perihal Perubahan Logo Projo |
|
|---|
| Sikap Politik Projo: Sukseskan Prabowo pada Pemilu 2029 Tanpa Gibran Rakabuming Raka |
|
|---|
| Riuh Tepuk Tangan Peserta Kongres saat Budi Arie Setiadi Ditetapkan Kembali Sebagai Ketua Umum Projo |
|
|---|
| Adi Prayitno Ungkap Tiga Indikator Budi Arie Mulai Berpaling dari Jokowi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.