Sidang MKD, Ahli Anggap Joget Anggota DPR saat Sidang Tahunan MPR Bukan Wujud Tidak Empati ke Rakyat
Ahli menilai joget-joget anggota DPR saat Sidang Tahunan MPR bukanlah wujud tidak empati ke rakyat tetapi luapan gembira menyambut HUT RI.
"Pada saat klarifikasi diberesin emosi juga enggak? Apa yang masuk di masyarakat soal angkanya tadi atau joget-joget?” ungkapnya.
Dia pun menilai klarifikasi yang disampaikan seharusnya turut disertai konteks kejadiannya. Ia mencontohkan ketika anggota bernyanyi maupun berjoget itu karena berkaitan dengan konteks lain, bukan soal kenaikan gaji.
“Jadi, ketika klarifikasi kita siapin juga klarifikasi yang menyentuh emosi. Jadi instead of emosinya itu gara gara naik gaji, kita balik emosinya karena menghargai, pasti masyarakat ada yang mendukung nanti,” tutur dia.
Saksi Anggap Joget DPR karena Terhibur Aksi Orkestra
Sementara, menurut dua saksi yang dihadirkan yakni Deputi Persidangan DPR, Suprihartini, dan pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) orkesta Universitas Pertahanan (Unhan), Letkol Suwarko, joget-joget anggota DPR lantaran terhibur dengan pertunjukan yang disajikan.
Ketika itu, orkestra dari Unhan membawakan lagu daerah seperti Sajojo dan Gemu Fa Mi Re.
Suprihartini mengatakan jogetan yang dilakukan anggota DPR termasuk Eko Patrio dan Uya Kuya tidaklah disengaja.
Ia mengungkapkan aksi joget-joget itu sebagai wujud apresiasi terhadap penampilan orkestra dari Unhan yang bernama Symphony Praditya Wiratama.
Pernyataan ini disampaikan oleh Suprihartini saat ditanya anggota MKD sekaligus Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman.
"Lagu-lagu yang dipilih itu, lagu daerah ya, bukan lagu mohon maaf ya, bukan pop gitu ya?" tanya Habiburokhman.
"Sebagaimana yang kami sampaikan Yang Mulia, jadi pemilihan lagu-lagu daerah merupakan apresiasi dan kebanggaan kepada budaya daerah itu ditampilkan dalam momen-momen acara kenegaraan," jawab Suprihartini.
"Jadi ketika ada anggota DPR menikmati lagu itu dan berjoget, itu apresiasi terhadap budaya-budaya daerah?" tanya Habiburokhman lagi.
"Iya betul, wujud apresiasi Yang Mulia," jawab Suprihartini lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan Suprihartini ketika ditanya oleh hakim MKD lainnya sekaligus anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin.
Dia mengatakan seluruh reaksi dari anggota DPR saat diperdengarkan lagu yang dibawakan oleh orkestra dari Unhan merupakan spontan dan tidak ada arahan dari pihaknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.