Hari Pahlawan
50 Puisi Hari Pahlawan 2025 yang Singkat dan Penuh Makna, Bisa Dibagikan ke Medsos
Hari Pahlawan jatuh pada hari Senin (10/11/2025), simak inilah 50 puisi Hari Pahlawan 2025 yang cocok untuk dibagikan di media sosial.
19. Doa untuk Negeri
Dalam setiap sujud kami titipkan,
nama para pahlawan.
Semoga surga menjadi rumah damai,
bagi jiwa-jiwa yang pernah berperang demi kami.
20. Bayangan Sejarah
Bayangan itu masih ada,
di setiap dinding kemerdekaan.
Mereka tak hilang,
hanya berpindah ke dalam kenangan.
21. Aku Anak Pahlawan
Aku anak pahlawan,
meski bukan keturunan darah perjuangan.
Tapi semangat mereka,
mengalir dalam nadi kebangsaan.
22. Suara Bambu Runcing
Dari bambu runcing hingga pena,
semangatnya tetap sama.
Berjuang dengan cara berbeda,
untuk Indonesia tercinta.
23. Pelita Bangsa
Mereka padam agar kita terang,
gugur agar kita hidup tenang.
Pahlawan, engkaulah pelita bangsa,
yang tak pernah pudar meski waktu berlalu.
24. Tetes Darah Merdeka
Setiap tetes darah yang tumpah,
Tumbuhkan pohon kemerdekaan.
Hingga hari ini kami bebas,
Di atas tanah perjuanganmu yang indah.
25. Sepuluh November di Hati
Setiap 10 November,
bukan hanya hari di kalender.
Tapi janji untuk tak lupa,
pada darah dan air mata.
Baca juga: Contoh Teks Doa saat Ziarah Nasional Hari Pahlawan 10 November 2025
26. Harum Kemerdekaan
Bunga tabur di pusara,
wangi dengan doa dan bangga.
Setiap kelopak yang gugur,
adalah kenangan yang tak luntur.
27. Tinta Merdeka
Mereka menulis dengan darah,
kita melanjutkan dengan pena.
Perjuangan tak pernah berakhir,
selama keadilan belum sempurna.
28. Mata Air Semangat
Dari tanah pejuang,
mengalir semangat yang tak kering.
Kita minum darinya setiap pagi,
agar tak lupa pada jati diri.
29. Kisah Tanpa Nama
Banyak pahlawan tak dikenal,
tapi perjuangannya monumental.
Tak perlu nama,
karena jasa mereka sudah jadi cahaya.
30. Negeri Bernama Harapan
Pahlawan menanam,
kita memanen kemerdekaan.
Jaga agar negeri ini tetap hijau,
dengan kejujuran dan kasih yang biru.
31. Sujud untuk Pahlawan
Kami bersujud, bukan karena kalah,
tapi karena hormat yang tak terarah.
Engkaulah alasan kami berdiri,
di atas bumi yang kini merdeka ini.
32. Darah dan Doa
Darahmu mengalir di sungai sejarah,
doamu hidup di langit bangsa.
Kami hanya melanjutkan kisah,
yang kau mulai dengan keberanian luar biasa.
33. Bumi Pertiwi
Bumi ini pernah merah,
karena darah para pahlawan.
Kini hijau karena doa dan cinta,
yang tumbuh dari perjuangan mereka.
34. Lentera Negeri
Mereka gugur satu per satu,
tapi cahayanya tumbuh seribu.
Pahlawan, engkau tak hilang,
engkau jadi bintang di malam terang.
35. Janji Anak Bangsa
Kami berjanji, wahai pahlawan,
takkan sia-siakan pengorbanan.
Negeri ini akan kami jaga,
dengan hati dan karya.
36. Semangat Membara
Api perjuanganmu membara,
Tak padam oleh waktu.
Semangatmu jadi pusaka,
Untuk generasi yang menunggu.
37. Di Balik Merah Putih
Merah adalah keberanianmu,
putih adalah kesucian hatimu.
Dua warna itu berkibar indah,
menjaga nama Indonesia tercinta.
38. Harapan di Langit
Langit biru hari ini,
adalah hadiah dari perjuanganmu dulu.
Kami hidup di bawah rindangnya,
dengan doa untukmu di setiap langkah.
39. Jejak Pejuang
Tak semua jejak tertulis,
tapi sejarah mencatat dengan nurani.
Kau berjalan dalam sunyi,
agar kami bisa bernyanyi.
40. Takkan Luntur
Waktu boleh berjalan,
generasi boleh berganti.
Tapi semangatmu, pahlawan,
takkan pernah mati.
41. Negeri yang Kau Cinta
Kami mencintai negeri ini,
karena kau mengajarkan arti berdiri.
Setiap langkah kami hari ini,
adalah kelanjutan doa abadi.
42. Untukmu, Pejuang Tanpa Tanda Jasa
Engkau tak dikenal sejarah,
tapi Tuhan tahu tiap langkah.
Perjuanganmu diam,
tapi maknanya dalam.
43. Api di Dalam Dada
Meski zaman berubah rupa,
api semangatmu tetap menyala.
Ia hidup di dada kami,
penjaga abadi negeri ini.
44. Merdeka dalam Hati
Tak perlu pedang dan senjata,
cukup kejujuran dan cinta.
Itulah bentuk perjuangan baru,
yang pahlawan wariskan padaku.
45. Hujan Doa
Hujan turun di Taman Makam Pahlawan,
seperti doa dari langit Tuhan.
Menyapa jiwa-jiwa tenang,
yang pernah menegakkan kebenaran.
46. Setetes Darah, Sejuta Arti
Setetes darahmu adalah laut makna,
membasuh sejarah dari dusta.
Kami minum keberanianmu,
setiap kali melangkah ke masa depan.
47. Indonesia di Dadaku
Bukan sekadar kata di bibir,
tapi napas yang tak pernah berakhir.
Indonesia di dadaku,
karena pahlawan hidup di jiwaku.
48. Doa Anak Negeri
Wahai Tuhan,
terangilah jalan para pahlawan.
Kami ingin jadi penerusnya,
dengan cinta dan karya nyata.
49. Tanah Air Tercinta
Tanah ini basah oleh perjuangan,
subur oleh doa dan pengorbanan.
Kami jaga agar tetap indah,
karena di sini pahlawan beristirahat.
50. Hening di Pusara
Dalam hening kami mengenang,
Pusara tempat jasamu berlabuh.
Semoga damai di sana,
Pahlawan, semoga tenang selalu.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.