Selasa, 11 November 2025

Gelar Pahlawan Nasional

Kontroversi Gelar Pahlawan Nasional Soeharto, Fadli Zon Lagi-lagi Tegaskan Tak Ada Kaitan Mei 98

Menteri Kebudayaan RI (Menbud) Fadli Zon menegaskan, Soeharto tidak memiliki keterkaitan dengan peristiwa kerusuhan Mei 1998.

kebudayaan.kemdikbud.go.id
GELAR PAHLAWAN SOEHARTO - Potret Presiden RI ke-2, Soeharto. Mendiang Soeharto merupakan satu dari 10 tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Senin (10/11/2025) hari ini. 

Dilansir komnasperempuan.go.id, Komnas Perempuan mengenali bahwa Kerusuhan Mei 1998 adalah wujud nyata keterkaitan antara rasisme dan diskriminasi berbasis gender.

Secara keseluruhan pun, memang tidak sedikit etnis Tionghoa yang menjadi korban dalam peristiwa Kerusuhan 1998.

Beberapa alasan mengapa etnis Tionghoa menjadi korban dalam peristiwa 1998, di antaranya:

Etnis Tionghoa mendominasi perekonomian

Status kewarganegaraan dan sentimen anti-Tionghoa

Implementasi kebijakan asimilasi terhadap etnis Tionghoa

Muncul desas-desus bahwa etnis Tionghoa menimbun bahan pokok pada saat krisis ekonomi

3. Korban penculikan/hilang 

Tidak hanya korban tewas dan luka, serta korban kekerasan seksual, Kerusuhan Mei 1998 mengakibatkan sejumlah orang hilang hingga kini.

Data Ikatan Keluarga Orang Hilang (Ikohi) menunjukkan sebanyak empat orang hilang dalam kerusuhan Mei 1998.

Mereka adalah Ucok Munandar Siahaan (mahasiswa Perbanas yang hilang pada 14 Mei 1998), Yadin Muhidin (alumni Sekolah Pelayaran yang hilang pada 14 Mei 1998), Hendra Hambali (siswa SMU yang hilang pada 15 Mei 1998) dan Abdun Nasser (kontraktor yang hilang pada 14 Mei 1998).

Di luar data Ikohi, ada juga orang hilang dalam kerusuhan Mei 1998. 

Salah satunya adalah Stevanus Sanu.

Dalam wawancara Kompas.com pada 2016 yang dilansir Kompas.com (12/5/2023), ibunda Stevanus, Maria Sanu, mengatakan, anaknya hilang dalam peristiwa kebakaran Yogya Plaza, Klender, Jakarta Timur, pada 14 Mei 1998.

Meski korban peristiwa kebakaran tersebut banyak yang tidak lagi bisa diidentifikasi, Maria yakin putranya menjadi salah satu korban dan mungkin telah ikut dimakamkan secara massal.

Korban Kerusuhan Mei 1998 sebagian besar dari Jakarta dan sisanya di Palembang, Medan, Solo Raya, Yogyakarta, dan Surabaya.

KontraS dalam situs resminya menyebut korban tewas Kerusuhan Mei 1998 sebenarnya lebih dari 1.300 orang dan perempuan korban pemerkosaan jumlahnya 100 orang lebih.

Akan tetapi, jumlah pasti korban Kerusuhan Mei 1998 tetap tidak diketahui karena banyaknya perbedaan data yang diungkap dari berbagai institusi.

Bahkan hingga kini, sudah 27 tahun perjalanan reformasi, penyelesaian kasus Kerusuhan Mei 1998 belum juga tuntas.

(Tribunnews.com/Rizki A./Reza Deni) (Stori Kompas.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved