Rabu, 12 November 2025

Gelar Pahlawan Nasional

Alissa Wahid: Tanpa Gelar, Gus Dur Sudah jadi Pahlawan Rakyat

Bagi Alissa dan keluarga, gelar yang sesungguhnya justru datang dari cinta dan penghargaan rakyat Indonesia sendiri.

Dok. pribadi
GELAR PAHLAWAN- Alissa Wahid mengatakan bahwa Gelar Pahlawan Nasional adalah urusan dan ruang negara, bukan urusan keluarga. Hal itu disampaikan Alissa Wahid saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews, Senin (10/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Alissa Wahid mengatakan gelar Pahlawan Nasional adalah urusan dan ruang negara, bukan urusan keluarga
  • Bagi Alissa dan keluarga, gelar yang sesungguhnya justru datang dari cinta dan penghargaan rakyat Indonesia sendiri.
  • Alissa juga menekankan bahwa keluarga sama sekali tidak pernah membebankan ekspektasi atau meminta gelar pahlawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis kemanusiaan dan Direktur Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Wahid menyampaikan pandangan keluarganya yang penuh makna terkait gelar pahlawan nasional yang disandang sang ayah, Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid.

Alissa menegaskan bahwa gelar Pahlawan Nasional adalah urusan dan ruang negara, bukan urusan keluarga. Hal itu disampaikan Alissa Wahid saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews, Senin (10/11/2025).

"Sebetulnya begini. Kalau bagi kami, Gelar Pahlawan Nasional itu urusan negara, bukan urusan keluarga," ujar Alissa.

Baca juga: Sarwo Edhie, Gus Dur hingga Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Golkar Sampaikan Ini kepada Prabowo

Dia menjelaskan bahwa gelar formal tersebut tidak mengubah cara keluarga memandang mendiang ayahnya. Keluarga besar Gus Dur tidak memandangnya menjadi lebih mulia semata-mata karena adanya gelar dari negara.

"Artinya, keluarga tidak melihat Gus Dur menjadi lebih mulia karena ada Gelar Pahlawan Nasional. Karena selama ini, kami selalu menganggap yang paling penting adalah bagaimana Gus Dur berada di hati rakyat," jelasnya.

Bagi Alissa dan keluarga, gelar yang sesungguhnya justru datang dari cinta dan penghargaan rakyat Indonesia sendiri.

Keberadaan Gus Dur sebagai pahlawan di hati sanubari rakyat dinilai sebagai tujuan dan pencapaian yang paling utama.

"Pahlawan di hati rakyat itulah yang menjadi tujuan utama kami, karena itu menunjukkan fithrah-nya beliau itu memang dirasakan oleh rakyat," tuturnya.

Alissa juga menekankan bahwa keluarga sama sekali tidak pernah membebankan ekspektasi atau meminta gelar tersebut. Keluarga melihatnya sebagai bentuk apresiasi yang menjadi wewenang negara untuk diberikan kepada putra-putri terbaik bangsa.

"Jadi, kami tidak pernah berekspektasi, tidak pernah mendandarkan, tidak pernah berharap. Itu adalah ruang negara untuk mengapresiasi putra-putri terbaiknya. Jadi, kami melihatnya seperti itu. Jadi, ya sudah," tandas Alissa.

Baca juga: Soeharto dan Gus Dur Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Respons BEM PTNU

Berikut petikan wawancara khusus dengan Aktivis kemanusiaan dan Direktur Nasional Jaringan Gusdurian sekaligus putri sulung Presiden keempat RI Gus Dur, Alissa Qotrunnada Wahid bersama Tribunnews;

Wartawan: Apa makna pemberian Gelar Pahlawan Nasional bagi keluarga untuk Gus Dur?

Alissa: Kami selalu menganggap yang paling penting adalah bagaimana Gus Dur berada di hati rakyat. Pahlawan di hati rakyat itulah yang menjadi tujuan utama kami, karena itu menunjukkan fithrah-nya beliau itu memang dirasakan oleh rakyat.

Kami tidak pernah berekspektasi, tidak pernah mendaftarkan, tidak pernah berharap. Itu adalah ruang negara untuk mengapresiasi putra-putri terbaiknya. Jadi, kami melihatnya seperti itu. Jadi, ya sudah. Tidak ada hal yang mengubah segalanya. Tidak juga. Yang penting tadi, memenangkan hati rakyat itu.

Wartawan: Kemudian, kalau misalnya pemberian Gelar Pahlawan Nasional ini di bidang politik dan pendidikan Islam, apakah gelar ini bagi keluarga menegaskan perjuangan Gus Dur selama ini?

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved