Kamis, 13 November 2025

Mendes Akui Masih Banyak Desa Belum Teraliri Listrik, Klaim Tuntas di Era Prabowo

Mendes PDTT Yandri Susanto akui masih banyak desa di Indonesia yang belum teraliri listrik, yakin tuntas di era Prabowo.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
MENDES PDT - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto menjawab pertanyaan dari Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat wawancara khusus di Jakarta, Jumat (3/10/2025). Yandri Susanto akui masih banyak desa di Indonesia yang belum teraliri listrik, yakin tuntas di era Prabowo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
Ringkasan Berita:
  • Mendes PDTT Yandri Susanto akui hingga kini masih banyak desa di Indonesia yang belum teraliri listrik.
  • Persoalan desa belum teraliri listrik menjadi perhatian serius pemerintah dan telah dibahas dalam rapat kabinet. 
  • Yandri Susanto yakin masalah ini bisa tuntas di era Prabowo.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT), Yandri Susanto, menyatakan hingga kini masih banyak desa di Indonesia yang belum teraliri listrik.

"Kemudian Pak ketua memang masih banyak desa yang belum teraliri listrik," kata Yandri dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Menurut Yandri Susanto, persoalan tersebut telah menjadi perhatian serius pemerintah dan telah dibahas dalam rapat kabinet. 

Ia menyatakan optimistis, seluruh desa di Indonesia akan memiliki akses listrik dalam periode Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

"Ini sudah dibahas di rapat kabinet Pak ketua. Insya allah di periode Bapak Presiden Prabowo, semua desa tidak ada lagi yang tidak punya listrik pak di periode Pak Presiden ini," ujar Yandri. 

Baca juga: Jelaskan Program Lisdes, Menteri ESDM Bahlil Cerita Masa Kecil di Desa tanpa Listrik hingga SMP

Dalam rapat tersebut, Yandri juga menyatakan bahwa pihaknya memiliki program satu lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di setiap desa. 

Yandri menjelaskan, program tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

"Itu karena pendidikan di tingkat desa itu masih rendah tentang PAUD, nah ini mungkin pengumuman juga pak ketua dan para anggota, jadi program kami itu ada 1 desa 1 PAUD," ucapnya. 

Namun, Yandri mengakui terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaannya, terutama terkait lahan pembangunan. 

"Nah ini tapi persoalan tanah Pak. Tanahnya minimal 1.000 dan sebagainya," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Baca juga: Mendes Prihatin Ada 3.000 Desa 100 Persen Wilayahnya Masuk Kawasan Hutan, Buat Susah Masyarakat

Yandri menjelaskan, dalam skema program tersebut, pemerintah desa bertugas menyiapkan lahan, sementara pembangunan fisik akan ditangani oleh Kementerian Dikdasmen.

"Kepala desa siapkan tanahnya, tapi yang membangun nanti total dari Dikdasmen. Itu cara kami pak untuk membangun desa," ungkap dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved